Kejadian 3:13, “Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.“
Roma 8:6 (AYT), “Untuk menaruh pikiran pada daging adalah maut, tetapi menaruh pikiran pada Roh adalah hidup dan damai sejahtera.”
Seperti telah kita ketahui, dosa terutama adalah masalah tekad. Selama tekad tidak menyetujui godaan, maka kita tidak akan berbuat dosa. Namun masalahnya, pikiran dan emosi bisa memengaruhi tekad, sehingga keputusan tekad bisa berubah. Bagaimana cara mengelolanya?
Pertama-tama kita harus mengetahui bahwa di antara ketiga organ tersebut, tekadlah yang harus menjadi pemimpinnya. Tekad harus lebih kuat daripada pikiran dan emosi. Jika tekad tidak mau mengalah pada pikiran dan emosi, maka pikiran dan emosi akan mengikuti kepemimpinan tekad. Itu sebabnya penting sekali untuk melatih tekad kita agar menjadi kuat dan dapat menaklukkan pikiran dan emosi.
Contoh: Alkitab mengatakan pikiran harus diletakkan di atas atau di dalam roh (Roma 8:5-6). Pertama-tama, kita menggunakan tekad kita untuk menaruh pikiran di dalam roh. Kita melatih tekad kita untuk secara bulat terus konsisten melakukannya. Katakanlah, godaan Iblis berhasil menarik dan mengalihkan pikiran kita untuk keluar dari dalam roh, melepaskan diri dari pimpinan roh dan berdiri sendiri melancangi roh.
Pada saat seperti itu, jika tekad diam saja, pasif, dan tidak bertindak menaklukkan pikiran, maka tekad akan dipengaruhi oleh pikiran dan akhirnya menyetujui godaan Iblis. Dengan cara seperti inilah Hawa jatuh ke dalam dosa.
Tekad harus menjadi penjaga, pengawas, dan pemimpin dari pikiran, tidak boleh pasif. Dalam keadaan seperti itu, kita harus melatih dan membulatkan tekad untuk berpaling ke dalam roh, kembali meletakkan pikiran ke dalam roh. Tekad harus “memaksa” pikiran untuk kembali diletakkan dalam roh. Mungkin untuk beberapa waktu lamanya tekad harus bergumul dengan pikiran yang ingin berdiri sendiri, yang terbawa arus untuk terus memikirkan masalah dan tertawan dalam godaan. Namun jika kita terus membulatkan tekad untuk tidak mau mengalah dengan pikiran, tekad pasti menang. Pikiran akan ditaklukkan untuk kembali diletakkan kepada Kristus di dalam roh. Inilah yang dilakukan oleh Paulus:
2 Korintus 10:5b, “Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.“
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk melatih tekad agar aktif dan kuat sehingga dapat menaklukkan pikiran kepada Kristus di dalam roh. Dengan demikian kami akan hidup. Amin!