MENIKMATI KRISTUS SEBAGAI
TANAH YANG PENUH KELIMPAHAN

Yosua 5:12, “Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.”

Manna berhenti ketika bangsa itu mulai makan hasil tanah Kanaan, menunjukkan bahwa hasil tanah itu merupakan kelanjutan dari manna. Manna dimakan oleh Israel dalam pengembaraan mereka di padang gurun (Keluaran 16), melambangkan Kristus sebagai makanan surgawi diberikan secara langsung oleh Allah kepada umat pilihan-Nya, yang tidak memerlukan jerih lelah orang yang makan. Hasil kaya dari tanah yang dijanjikan Allah kepada Israel dalam peperangan mereka di Kanaan (Ul. 8:7-10), melambangkan Kristus sebagai suplai hayat yang rampung (Roh pemberi hayat – Gal. 3:14) diberikan kepada kaum beriman, yang membutuhkan jerih lelah mereka atas Dia.

Setelah memiliki Kristus sebagai tanah perjanjian, kita perlu berjerih lelah atas Dia untuk menghasilkan sesuatu dari Dia supaya menjadi makanan kita, suplai kita. Saat kita makan Kristus dan menikmati Dia sebagai hasil tanah limpah, kita disusun dengan Dia, dijadikan sama seperti Kristus dalam hayat, sifat, dan ekspresi (Flp. 1:19-21a). Akhirnya, kenikmatan kita akan Kristus sebagai warisan dan harta kita, akan menyusun kita menjadi warisan dan harta Allah (Kel. 19:5).

Di Mesir, melalui mereka makan makanan orang Mesir (melambangkan hal-hal duniawi), umat Israel disusun menjadi orang duniawi. Dalam pengalaman mereka atas keselamatan Allah, Israel melewati tiga tahapan makan. Pada tahap pertama mereka makan domba Paskah di Mesir (Kel. 12), yang menguatkan mereka berjalan keluar dari Mesir dan dipisahkan dari dunia orang Mesir. Pada tahap kedua mereka makan manna di padang gurun (Kel. 16), yang menyusun ulang mereka dengan unsur surgawi menjadi orang surgawi. Pada tahap ketiga mereka makan hasil kaya di tanah permai, yang menyusun mereka lebih lanjut menjadi orang yang menang.

Melalui menikmati kekayaan tanah permai, Israel mengalahkan suku-suku di tanah itu, mendirikan Kerajaan Allah, dan membangun bait sebagai tempat tinggal Allah di bumi. Ketiga tahap tersebut melambangkan tiga tahap kenikmatan kita atas Kristus melalui makan Dia. Pada dua tahap pertama, kita dikuatkan untuk meninggalkan dunia dan disusun dengan Kristus sebagai unsur surgawi. Untuk mencapai sasaran rencana kekal Allah, kita perlu maju terus sampai memasuki tahap tertinggi dari makan Kristus sebagai hasil kaya tanah permai, Roh yang almuhit, supaya kita dapat mengalahkan musuh-musuh rohani, dibangun menjadi tempat tinggal Allah, dan mendirikan Kerajaan Allah di bumi.

Doa: O Tuhan Yesus, Kami ingin berjerih lelah menikmati Engkau ya Tuhan agar kami dapat mengalahkan musuh-musuh rohani, dan mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*