Menjamah Roh dalam Alkitab

Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” (Yohanes 6:63)

Bagaimana kita bisa menikmati firman sebagai makanan yang memberikan hayat dan kenikmatan bagi kita? Seperti korek api, Alkitab harus digesekkan ke permukaan yang tepat supaya pembakaran terjadi. Permukaan yang tepat bukanlah pikiran analitis kita atau emosi kita yang dapat berubah-ubah; melainkan roh manusia kita.

Bagaimana kita bisa menggunakan roh kita saat membaca Alkitab? Dengan melatihnya. Cara terbaik untuk melatih menggunakan kaki adalah dengan berjalan. Cara terbaik untuk melatih menggunakan roh adalah dengan berdoa. Jadi jika kita membaca Alkitab sambil mendoakannya, maka kita sedang melatih menggunakan roh untuk menjamah Roh dalam Alkitab.

Sebelum mulai membaca Alkitab, kita dapat berdoa seperti ini: “Tuhan Yesus, aku ingin menyentuh Roh di dalam Firman-Mu. Tuhan, aku tidak ingin hanya membaca tulisan hitam di atas kertas putih; aku ingin menerima-Mu sebagai hidup (hayat) dari Firman-Mu.” Berdoa seperti ini bisa membuat perbedaan besar.

Kemudian, saat membaca Alkitab, kita dapat berdoa menggunakan kata-kata di dalam Alkitab sebagai doa kita. Kita dapat menggunakan kata-kata itu untuk memuji, bersyukur, membuat deklarasi iman, meminta, atau menyembah Tuhan.

Misalnya, kita membaca Yohanes 10:11 “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.”

Kita dapat memakai kata-kata dalam ayat ini untuk berdoa demikian: “Tuhan Yesus, aku memuji-Mu karena Engkau adalah Gembala yang baik. Aku sangat bersukacita karena Engkau adalah Gembalaku. Terima kasih, Tuhan, karena menjadikanku salah satu domba-Mu. Tuhan, terima kasih karena telah memberikan nyawa-Mu untukku!”

Dengan cara seperti itu, kita memakai perkataan Tuhan dalam Alkitab sebagai doa kita; sekaligus menjamah Roh Tuhan dengan roh kita, sehingga kita menerima hidup (hayat), kekuatan dan kenikmatan. Firman akan menjadi kehidupan dan sukacita kita.

Seperti korek api, Alkitab harus digesekkan ke permukaan yang tepat supaya pembakaran terjadi. Permukaan yang tepat bukanlah pikiran analitis kita atau emosi kita yang dapat berubah-ubah, melainkan roh manusia kita.

Baca juga: Esensi Alkitab adalah Roh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*