
Desember telah tiba, banyak orang membicarakan tentang natal. Satu hal yang mungkin tidak disadari saat membicarakan natal adalah: natal bukan sekedar kisah kelahiran Yesus, tetapi juga kisah kepenuhan Roh Kudus. Lukas mencatat, semua pemeran utama, bahkan pemeran pembantu dalam kisah natal mengalami kepenuhan Roh Kudus.
“Jawab malaikat itu kepadanya: ‘Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah’” (Lukas 1:35).
Ini adalah perkataan malaikat kpd Maria. Untuk ia bisa melahirkan Yesus tanpa benih laki-laki, hanya kuasa Roh Kudus yang bisa melakukannya. Itu sebabnya Roh Kudus perlu turun ke atasnya dan memenuhinya/menaunginya.
“Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya” (Lukas 1:15).
Ini adalah nubuatan tentang Yohanes pembaptis. Ia akan dipenuhi Roh Kudus mulai dari rahim ibunya.
“Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus” (Lukas 1:41).
Kepenuhan Roh yang dialami oleh Maria terimpartasi kepada Elisabet saat Maria mengucapkan salam kepadanya. Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, dan bersamaan dengan itu anak dalam kandungannya pun, yaitu Yohanes penuh dengan Roh Kudus. Sekaligus merupakan penggenapan dari ayat sebelumnya.
“Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: ….” (Lukas 1:67).
Zakharia, ayah Yohanes pun penuh dengan Roh Kudus.
“Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan” (Lukas 2:25-26).
Simeon, adalah figuran dalam kisah natal, tetapi seorang figuran pun perlu dipenuhi oleh Roh Kudus. Karena tanpa Roh Kudus, tidak ada satu pun pekerjaan Allah yang bisa kita selesaikan.
Sama seperti natal adalah kisah kepenuhan Roh Kudus, tidak peduli apakah engkau pemeran utama atau sekedar figuran dalam pekerjaan Tuhan, engkau perlu dipenuhi Roh Kudus.
“Jadi jika kamu yang jahat tahu
memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia
akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya” (Lukas 11:13).