Yohanes 4:24, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.“
Sepanjang kehidupan kristen kita, kita telah banyak mendengar, belajar, melihat, membaca, dan mengkaji, tetapi kita tidak makan. Kita kelaparan, namun tidak merasa lapar. Jika kita sangat memerlukan makanan tetapi tidak merasa lapar, artinya kita sakit.
Tuhan menegur gereja di Laodikia, karena mereka merasa kaya, padahal sesungguhnya miskin (Why. 3:17). Mereka miskin, namun tidak memiliki perasaan atau pengertian bahwa mereka miskin. Bahkan sebaliknya mereka merasa bahwa mereka kaya dan tahu segalanya. Mereka memiliki semua doktrin, namun tidak memiliki Kristus untuk berpesta makan bersama mereka (Why. 3:20). Semoga Tuhan membebaskan kita dari doktrin dan ajaran yang mengalihkan perhatian kita dari kenikmatan atas Kristus.
Kita harus belajar untuk makan dan minum Tuhan dengan menggunakan organ yang tepat untuk menerima Tuhan masuk ke dalam kita. Organ yang tepat adalah roh kita. Allah itu Roh, siapa pun yang ingin mengontak dan menerima-Nya, harus menggunakan rohnya. Setelah kebangkitan-Nya Kristus telah menjadi Roh pemberi hidup dan masuk ke dalam kita. Untuk mengontak Roh itu, kita harus menggunakan roh kita yang telah menerima hayat-Nya. Menyembah adalah mengontak Tuhan, menghirup Dia, makan dan minum Dia, menyerap Dia ke dalam kita, sehingga kita disusun oleh-Nya, dan unsur Allah semakin bertambah di dalam kita.
Jiwa dan tubuh, bukanlah organ yang tepat untuk menikmati dan menyerap Dia ke dalam kita. Tubuh hanya bisa mengontak alam fisik, dan jiwa hanya bisa mengontak alam psikis. Rohlah yang bisa mengontak alam roh untuk berhubungan dengan Allah. Penyebab mengapa banyak orang kekurangan Allah dan kelaparan Allah, tapi tidak merasa lapar adalah karena mereka merasa telah menyembah Allah, menikmati dan menyerap Allah, namun menggunakan organ yang salah. Mereka tidak menggunakan roh mereka untuk menikmati dan menyerap Allah. Mereka merasa bertumbuh secara rohani, padahal sebetulnya mereka bertumbuh secara jiwani.
Hayat jiwa adalah “ego”, sedang hayat roh adalah Kristus. Karenanya orang yang bertumbuh secara jiwani akan semakin memanifestasikan egonya sendiri, bukan Kristus. Pikiran dan perasaan rohaninya menjadi tumpul. Mereka tidak melihat Tuhan tapi merasa melihat Tuhan. Tidak mendengar Tuhan tapi merasa mendengar Tuhan, miskin akan Tuhan tapi merasa kaya. Agar bertumbuh dengan tepat, kita harus menggunakan organ yang tepat untuk makan Tuhan, yaitu roh kita.
Doa: Ya Tuhan Yesus, tolong kami untuk menyangkali jiwa kami dan menggunakan roh kami supaya bisa makan dan menyerap Engkau ke dalam kami secara maksimal. Amin!