Penciptaan Tubuh, Roh, dan Jiwa

Kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Living soul).

Lukas 1:46-47 Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku (rohku telah) bergembira karena Allah, Juruselamatku.

KJV: And Mary said, My soul doth magnify the Lord, And my spirit hath rejoiced in God my Saviour.

Allah menciptakan manusia dalam tiga unsur, yaitu tubuh, roh, dan jiwa. Mari kita melihat proses penciptaannya dengan seksama. Pertama-tama, Allah membentuk tubuh manusia dari debu tanah. Namun, tubuh ini belum hidup. Selanjutnya, Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung manusia, yang kemudian menjadi roh manusia. Setelah roh manusia terbentuk di dalam tubuh, manusia menjadi jiwa yang hidup, dan berbarengan dengan itu, tubuh manusia pun menjadi hidup.

Dari sini kita melihat bahwa roh adalah sumber kehidupan manusia. Karena, ketika roh terbentuk maka terciptalah jiwa yang hidup dan tubuh pun menjadi hidup. Tubuh dihidupkan oleh roh, jiwa ada dan hidup karena roh. Di dalam jiwa terdapat emosi, pikiran dan kehendak bebas. Di sinilah terletak kepribadian manusia, apa adanya manusia. Itulah sebabnya manusia disebut jiwa yang hidup. Inilah rencana semula Allah, yaitu agar roh menjadi pusat dan sumber kehidupan manusia. Jiwa memang merupakan kepribadian manusia, dan letaknya di tengah-tengah, antara roh dan tubuh. Namun, jiwa bukanlah pusat dan sumber kehidupan manusia, melainkan roh.

Tubuh dibentuk tersendiri, namun jiwa terbentuk dari adanya roh dan mengikuti roh. Ketika roh ada, maka jiwa pun ada. Jiwa diciptakan untuk mengikuti roh dan tidak boleh berdiri sendiri. Walau pun jiwa memiliki emosi, pikiran, dan kehendak bebas, tapi semua itu harus tunduk kepada roh dan mengekspresikan roh. Tidak boleh berdiri sendiri dan berjalan sendiri. Semua inisiatif seharusnya datang dari roh, diekspresikan oleh jiwa, dan dieksekusi oleh tubuh. Jadi secara penggunaan, susunan yang benar adalah roh-jiwa-tubuh.

Maria bersukacita di dalam rohnya terlebih dahulu, baru memuliakan Allah dalam jiwanya, dan tubuhnya menyanyikan pujian atau menari karena Tuhan dan bagi Tuhan. Inilah cara kerja roh-jiwa-tubuh yang tepat. Bagaimana cara kerja manusia Anda? Siapakah yang menjadi pusat dan sumbernya? Jiwa atau roh? Mari kita kembali kepada rencana Allah yang semula! Biarlah roh yang menjadi pusat dan sumber kehidupan jiwa dan tubuh kita. Lagipula, bukankah Kristus berdiam di dalam roh kita? Jadi jika kita ingin hidup menurut Kristus, kita harus hidup menurut roh.

Doa: O Tuhan Yesus, Engkaulah pusat dan sumber kehidupan kami. Kami ingin hidup menurut roh dan bukan menurut jiwa, karena Engkau ada di dalam roh kami, bukan dalam jiwa kami. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*