PENGAKUAN DOSA DAN HATI NURANI

I Yohanes 1:7-9 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Jika ingin hidup dan bertindak menurut roh, kita harus mengikuti instruksi hati nurani kita. Kita harus dengan rendah hati tunduk dan mendengarkan teguran dari hati nurani, tidak mengelak atau membantahnya. Jika hati nurani telah mempersalahkan kita, namun kita berkata bahwa kita tidak bersalah, maka sebenarnya kita sedang menipu diri sendiri. Yang perlu kita lakukan hanyalah mengaku dosa dan memohon penyucian oleh darah Yesus. Maka kita akan disucikan, diputihkan kembali. Semua kesalahan itu dihapuskan dan dilupakan Allah.

Dalam pengakuan dosa, sebaiknya kita melakukannya secara detail atau rinci, jangan hanya umum dan menyeluruh sehingga kabur. Seringkali, kita mengaku dosa seperti ini: “Tuhan, ampunilah semua kesalahanku.” Pengakuan dosa seperti ini kabur dan tidak jelas, sehingga pembersihan hati nurani dari segala dosa dan kesalahan tidak bisa berlangsung secara tuntas.

Kita harus membiarkan Roh Kudus menunjukkan dosa dan kesalahan kita satu per satu melalui hati nurani. Kita harus dengan rendah hati, tenang, dan patuh membiarkan hati nurani menegur dan menghukum dosa dan kesalahan itu satu per satu menurut kehendak Allah. Ini namanya kita meletakkan diri kita di bawah sorotan terang Tuhan. Ketika diterangi satu per satu, maka kita harus melakukan pengakuan dosa pun satu per satu secara rinci, jangan global. Dengan demikian Roh Kudus bisa mengikis habis segala perkara yang bertentangan dengan Allah.

Beranikah Anda membiarkan hati nurani menyoroti kehidupan Anda sepenuhnya, membeberkan kisah hidup Anda yang sesungguhnya? Relakah Anda membiarkan hati nurani membentangkan kehidupan dan prilaku Anda satu per satu di hadapan Anda menurut kehendak Allah? Sudikah Anda membiarkan hati nurani membedah segala dosa Anda? Jika Anda tidak berani, tidak rela, dan tidak sudi, atau dalam hati merasa takut, ini adalah suatu petunjuk bahwa dalam hidup Anda masih ada banyak perkara yang patut dipersalahkan dan diserahkan kepada salib, namun Anda enggan melakukannya. Ini juga menunjukkan bahwa Anda tidak mau taat sepenuhnya kepada Allah dan tidak mutlak bertindak menurut Roh. Ini juga membuktikan belum adanya persekutuan yang harmonis antara Anda dengan Allah, masih ada banyak hambatan dan sekatan antara Anda dengan Allah.

Doa: O Tuhan Yesus, kami bersedia dan rela ditelanjangi melalui teguran hati nurani. Kami mau taat mutlak ya Tuhan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*