Matius 27:50-51, “Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah ….”
Ibrani 10:20, “karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.“
Di antara jiwa dan roh kita harus ada suatu pengalaman “tirai terbelah”. Matius mengatakan bahwa tirai itu terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Ini menunjukkan bahwa pengalaman tirai terbelah dilakukan oleh Allah semata. Ini sama sekali bukan perbuatan manusia. Jika pekerjaan salib rampung, Allah akan membelah tirai ini menurut kehendak-Nya. Ini bukan hasil jerih payah kita, ini bukan sesuatu yang dapat diperoleh dengan kekuatan atau permohonan kita. Begitu pekerjaan salib rampung, saat itu juga kita akan mengalami pengalaman tirai terbelah.
Kita perlu memperbarui persembahan diri kita sekali lagi, tanpa sayang diri sedikit pun menyerahkan hayat jiwa kepada maut, rela membiarkan Dia yang berada dalam roh menjadi Tuhan atas segala sesuatu. Jika Allah melihat salib telah melakukan pekerjaannya dalam batin kita cukup dalam, maka sebagaimana dulu Ia membelah tirai bait suci dengan kekuatan-Nya, maka Ia pasti akan membelah tirai penyekat antara jiwa dan roh, sehingga terjadi harmonisasi di sana.
Doa: O Tuhan Yesus,garapkan salib dalam kami, agar terjadi harmonisasi di antara jiwa dan roh kami. Amin!