Mazmur 71:7 Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat.
Orang Kristen jiwani pada umumnya condong ke arah tertentu. Kebanyakan dari mereka kalau tidak bersandar pada emosi, tentu bersandar pada pikiran. Jika orang jiwani ini belajar menjadi rohani, maka mereka cenderung jatuh ke arah yang berlawanan dengan keadaan mereka sebelumnya. Misalnya orang jiwani yang selama ini bergairah dan meledak-ledak, penuh dengan perasaan, akan merasa betapa jiwaninya hidup mereka yang penuh perasaan itu. Mereka mencoba untuk belajar lebih tenang, tidak meledak-ledak, dan akhirnya beralih ke dalam penggunaan rasio atau pikirannya. Itu sebabnya kini mereka menganggap pikiran sebagai sesuatu yang rohani. Semua yang muncul dalam angan-angan pikiran dianggap sebagai sesuatu yang berasal dari roh.
Sebaliknya, orang Kristen jiwani yang rasional, akan mulai merasa bahwa mereka kurang rohani karena terlalu banyak pertimbangan pikiran. Itu sebabnya mereka beralih kepada perasaan. Mereka mulai menerima perasaan sebagai pimpinan Roh Kudus. Mereka menganggap semua yang muncul dalam perasaan mereka adalah berasal dari roh.
Sebenarnya mereka hanyalah berpindah posisi dari perasaan kepada pikiran atau sebaliknya, yang keduanya adalah milik jiwa. Jadi mereka masih tetap jiwani, dan bukan rohani. Hanya mereka “merasa” telah mengalami perubahan dan telah menjadi rohani. Tidak heran, mereka akan banyak menerima dan mengalamai pimpinan Roh Kudus “yang tidak masuk akal” dalam hidup mereka. Namun mereka menganggap itu sebagai sesuatu yang wajar, dengan alasan: “Allah memang seringkali tidak masuk akal!
Ini adalah keadaan orang yang ingin hidup menurut roh tapi berdasarkan hukum jiwa, bukan hukum roh. Itu sebabnya, ia sebenarnya tidak berpindah dari jiwa kepada roh, melainkan berpindah dari jiwa yang satu kepada jiwa yang lain. Jadi ia tetap orang jiwani, dan bukan orang rohani. Saya harap kita semua juga memahami bahwa Allah itu bukan tidak masuk akal, Allah itu melampaui akal! Yang tidak masuk akal itu disebut aneh, yang melampaui akal itu disebut ajaib. Allah itu ajaib, bukan aneh! Pimpinan Roh itu ajaib, bukan aneh! Dan karena kita mengikuti pimpinan Roh yang ajaib, maka bagi banyak orang kita akan menjadi seperti tanda ajaib, bukan tanda aneh dari Tuhan.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk mengikuti tuntunan Roh Kudus yang ajaib dalam roh kami, sehingga kami boleh menjadi seperti tanda ajaib dari Tuhan bagi banyak orang. Amin!