Yohanes 15:4, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.“
Yohanes 15 juga menjelaskan prinsip perbauran atau pengokulasian. Kita adalah ranting pohon anggur liar yang dipotong dan diokulasikan kepada pohon anggur sejati, yaitu Kristus. Sebagai ranting yang diokulasikan kita tidak dapat berbuah dari diri sendiri. Kita hanya berbuah jika tetap tinggal di dalam Dia, terus melekat dan terikat kepada-Nya,
Jika kita terus melekat kepada Dia. Menikmati, menyerap dan mencerna Kristus sebagai hayat kita setiap saat, maka kita akan memunculkan buah, yaitu Kristus. Ranting yang melekat pada pohon mangga akan memunculkan buah mangga. Ranting yang melekat pada pohon anggur akan memunculkan buah anggur. Demikianlah ranting yang melekat pada Kristus akan memunculkan Kristus. Namun hayat ilahi ini munculnya melalui hayat insani kita. Inilah prinsip okulasi
Galatia 2:20a, “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.“
Doa: Tuhan Yesus, kami ingin melekat kepada-Mu. Menikmati dan menyerap Engkau setiap saat, sehingga kami berbuah. Amin!