PRINSIP PIKIRAN MEMBANTU ROH DALAM PEPERANGAN ROHANI

Efesus 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Dalam peperangan rohani, jika kita lupa akan prinsip pikiran membantu roh, maka kita akan menunggu datangnya “beban dari Allah” untuk berperang sehingga kita tidak selalu menyerang musuh. Kita sudah tahu betapa jahatnya musuh dan bagaimana ia merusak anak-anak Tuhan, dan orang-orang di seluruh dunia. Karena kita sudah tahu itu, seharusnya kita tidak menunggu ada perasaan dalam roh baru berperang.

Pertama-tama kita harus menggunakan pikiran untuk memprakarsai doa, menggunakan perkataan yang kita ketahui untuk mengutuk roh jahat. Kemudian, roh kita akan bergerak, dan perkataan yang kita gunakan untuk mengutuk Iblis akan diperkuat oleh kuasa roh. Misalkan pada pagi hari Roh Kudus mengurapi roh kita dengan kuat untuk mengutuk roh jahat, tapi pada siang hari sepertinya kita kehilangan urapan ini. Apa yang harus kita lakukan? Kita harus menggunakan pikiran untuk bertindak seperti roh kita bertindak di pagi hari. Inilah prinsip rohani. Apa yang telah diperoleh di dalam roh, harus dijaga dan diterapkan oleh pikiran.

Dalam peperangan rohani, Seluruh kekuatan roh dan pikiran harus digabungkan untuk berperang. Jika roh tertekan dan kehilangan kekuatannya untuk melawan, pikiran harus terus-menerus berperang bagi roh. Bila pikiran berperang dengan berdoa, melawan, dan menentang, roh akan menerima suplai untuk bangkit kembali berperang. Namun harus diingat, dalam hal ini, kita menggunakan pikiran hanya untuk merangsang roh bekerja. Jadi jika sudah melakukan peperangan rohani dalam jangka waktu yang cukup lama dengan pikiran, namun tetap tidak ada perasaan roh, doanya tetap terasa kosong dan rohnya tidak bangkit, kita harus berhenti. Mungkin Tuhan ingin menuntun kita berdoa untuk kepentingan yang lain. Tapi jangan berhenti berdoa karena ketidak-sabaran daging. Jadi kita harus tahu kapan saatnya kita harus berjuang sampai terjadi terobosan roh, dan kapan saatnya berhenti.

Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk menyadari bahwa kami harus terus menyerang musuh agar musuh tidak dapat menyerang kami dan gereja-Mu. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*