I Korintus 14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
Jika ingin berjalan menurut roh, selain memahami hukum roh, kita juga harus memahami prinsip pikiran membantu roh. Selama ini kita mungkin hanya mengetahui bahwa pikiran bisa merintangi dan memadamkan roh. Misalnya saat roh kita berkobar untuk berbicara bagi Allah, namun pikiran kita dengan pelbagai pertimbangan alamiahnya menghalangi dan memadamkannya sehingga akhirnya kita hanya diam membisu. Daripada menggunakan pikiran untuk memadamkan roh, lebih baik kita menggunakan pikiran untuk membantu roh. Bagaimana caranya?
Bila roh merasakan sesuatu, kita bisa bertindak menurut perasaan roh itu. Namun dalam pengalaman banyak orang, roh tidak selalu bergerak atau berbicara. Kalau begitu, apakah kita tidak melakukan apa-apa dan hanya menunggu sampai roh bergerak? Karena jika kita melakukan sesuatu saat roh tidak bergerak, bukankah itu berarti kita bekerja dalam daging dan tidak menurut roh? Jika roh tertidur dan tidak bergerak, kita harus “membantu” mengaktifkan roh itu dengan menggunakan pikiran. Mengaktifkan roh dengan pikiran inilah yang disebut prinsip pikiran membantu roh. Ada satu prinsip dalam hayat rohani yang harus kita pahami, yaitu: Untuk menangkap pengetahuan rohani yang Allah wahyukan, kita harus menggunakan perasaan roh. Namun untuk menjaga dan menerapkan pengetahuan yang sudah diwahyukan itu kita harus menggunakan pikiran.
Misalnya, karena roh kita tertekan oleh Iblis atau dirintangi oleh hayat alamiah, maka roh kita tenggelam. Saking tenggelamnya, kadang-kadang kita sampai tidak tahu di mana roh kita berada. Dalam keadaan seperti ini roh kita tidak akan bergerak. Jika kita menunggu perasaan roh untuk berdoa, kita tidak akan berdoa. Karena itu kita harus berdoa menurut pewahyuan akan kebenaran yang telah kita ketahui dalam pikiran kita untuk menentang penguasa kegelapan. Pada mulanya mungkin doa kita seperti kosong dan tidak ada artinya. Namun jika kita terus melawan dalam doa, roh kita akan segera bangkit, aliran air kehidupan akan mengalir kembali. Begitu roh mulai bekerja, kita akan merasa doa kita menjadi sangat berarti dan bebas, dan pikiran kita bisa kembali mengikuti perasaan roh sebagaimana mestinya.
Ilustrasi: Waktu masih remaja, saya mendapat tugas dari orang tua untuk mengisi bak mandi dengan air yang diambil dari pompa tangan. Seringkali pompa itu kosong, tidak mengeluarkan air. Saya diajarkan untuk “memancingnya” dengan memasukkan sedikit air ke dalamnya sambil terus memompanya. Lama kelamaan pompa yang kosong itu tiba-tiba berisi, bekerja, dan kembali mengalirkan air yang deras. Jika sudah begitu, air akan terus mengalir sampai bak mandi penuh dengan air. Keesokan harinya ia bisa kosong lagi, tapi saya tidak panik, karena sudah tahu cara membantunya untuk kembali bekerja mengalirkan air.
Itulah gambaran dari prinsip pikiran membantu roh. Kerja sama antara roh dan pikiran seperti ini adalah keadaan yang normal dari hidup rohani.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk memahami prinsip pikiran membantu roh, agar ketika roh kami tidak bergerak, pikiran kami bisa menggerakkannya. Amin!