1 Korintus 3:16, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?“
Rumah Tuhan dalam Perjanjian lama mula-mula adalah Kemah Suci, kemudian Bait Allah. Dalam Kemah Suci dan Bait ada dua bahan utama: kayu penaga dan emas (Keluaran 26). Kayu penaga melambangkan sifat insani dan emas melambangkan sifat ilahi. Ini berarti bait Tuhan adalah perbauran keilahian dengan keinsanian.
Ketika Allah berinkarnasi, sifat ilahi berbaur dengan sifat insani di dalam diri Tuhan Yesus, dan Dia berkata bahwa Dia adalah Bait Allah (Yoh. 2:19-22). Melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, Bait Allah ini diperbesar menjadi gereja, Tubuh Kristus (1 Kor. 3:16). Gereja sebagai Bait Allah adalah Allah berbaur dengan manusia secara korporat. Perbauran Allah dengan manusia ini adalah tempat saling huni Allah dan umat-Nya. Allah adalah tempat tinggal umat-Nya dan umat-Nya adalah tempat tinggal Allah.
Doa: Tuhan Yesus, kami adalah gereja-Mu, Tubuh-Mu, perbauran keilahian dengan keinsanian. Kami ada untuk mengekspresikan keilahian-Mu melalui keinsanian. Amin!