“Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.” (Efesus 1:15-17)
Jemaat di Efesus telah memiliki iman dan kasih, namun rasul berdoa agar Tuhan memberikan kepada mereka Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Selama ini kita berpikir bahwa jika orang memiliki iman dan kasih, pasti dapat mengenal Tuhan dengan benar. Tapi di sini rasul menunjukkan bahwa iman dan kasih bukanlah sarana untuk mengenal Allah, melainkan ekspresi dari pengenalan akan Allah.
Apakah sarana untuk mengenal Allah? Rasul menunjukkan bahwa sarana untuk mengenal Allah dengan benar adalah Roh hikmat dan wahyu. Apakah Roh hikmat dan wahyu itu? Roh hikmat dan wahyu adalah pekerjaan Roh Kudus di dalam roh kita yang mewahyukan Allah kepada kita.
“Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.” (I Timotius 6:16)
Tidak seorang pun bisa melihat dan mengenal Allah, jika Allah sendiri tidak mewahyukan diri-Nya. Allah mewahyukan diri-Nya kepada kita melalui Roh hikmat dan wahyu. Inilah satu-satunya sarana untuk mengenal Allah dengan benar.
Baca juga: Lebih Besar Pasak Dari Pada Tiang