STANDAR YANG LEBIH TINGGI

Matius 5:20, “Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
27-28, “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Yesus berkata bahwa hidup keagamaan kita harus lebih benar daripada hidup keagamaan ahli Taurat dan orang farisi. Para ahli Taurat dan orang farisi mewakili orang-orang beragama yang tertinggi dan terbaik. Jadi hidup kita harus lebih benar daripada kehidupan orang beragama yang terbaik. Bagaimana mungkin? Ini hanya bisa terjadi jika kita hidup berdasarkan prinsip hayat. Orang-orang beragama hidup berdasarkan prinsip benar dan salah atau baik dan jahat yang berasal dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Untuk hidup lebih benar daripada mereka kita harus hidup berdasarkan prinsip hayat yang berasal dari pohon hayat, karena prinsip hayat memiliki standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan prinsip benar dan salah orang beragama.

Misalnya jika menurut prinsip benar dan salah, maka berzinah adalah salah dan tidak berzinah adalah benar. Jadi jika tidak berzinah, kita sudah terhitung benar. Berzinah di situ, standarnya adalah kita menjamah perempuan yang bukan isteri kita dan bersetubuh dengannya. Namun jika kita hidup berdasarkan prinsip hayat dengan memerhatikan perasaan hayat, maka ketika memandang perempuan dan kita berahi kepadanya, hayat di dalam kita akan menunjukkan bahwa itu salah, dan itu sudah dianggap berzinah. Jadi hukum agama mempersalahkan berzinah secara lahiriah yang luaran, tapi hukum hayat mempersalahkan berzinah secara batiniah yang di dalam. Standar hayat yang batiniah, jauh lebih tinggi dibandingkan standar benar dan salah yang luaran. Jika semua orang Kristen hidup berdasarkan prinsip hayat, standar hidupnya akan jauh lebih tinggi dibandingkan standar hidup orang beragama yang terbaik sekalipun.

Kita tidak bisa memuaskan Tuhan, jika sekedar hidup berdasarkan prinsip benar dan salah seperti yang dilakukan oleh orang beragama. Kita hanya bisa memuaskan Tuhan, jika kita hidup berdasarkan prinsip hayat, dengan selalu memerhatikan perasaan hayat yang muncul di dalam batin kita.

Doa: O Tuhan Yesus, kami tidak ingin hidup berdasarkan prinsip benar dan salah seperti yang dilakukan oleh orang beragama. Kami ingin hidup berdasarkan prinsip hayat dengan selalu memerhatikan perasaan hayat yang muncul dalam batin kami. Karena hanya itulah yang dapat memuaskan hati-Mu ya Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*