SYARAT UNTUK MEMPEROLEH
ADALAH KEHILANGAN

Ibrani 10:34, “Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.”

Dalam kehidupan rohani, syarat untuk memperoleh adalah kehilangan. Kita harus kehilangan dulu, baru dapat memperoleh. Kekayaan kita di dunia ini tidak diukur oleh berapa banyak harta benda yang telah kita peroleh. Jangan pernah mengukur hayat rohani kita dari berapa banyak kita memperoleh, melainkan dari berapa banyak kita kehilangan. Ukuran kita yang sejati adalah berapa banyak anggur yang kita tuang keluar, bukan berapa banyak yang tersisa. Orang yang paling banyak menderita kehilangan adalah orang yang paling banyak mempunyai untuk dipersembahkan kepada orang lain.

Sikap orang Kristen terhadap harta benda miliknya, akan memperlihatkan apakah mereka masih memelihara hayat jiwanya atau telah menyerahkannya kepada maut. Ayat di atas menceritakan orang Kristen yang kehilangan harta miliknya, namun bisa menerima hal itu. Bukan saja menerimanya, tapi menerimanya dengan sukacita. Ini adalah hasil pekerjaan salib.

Jika kita sungguh-sungguh ingin menempuh kehidupan rohani yang murni, maka kita harus membiarkan Allah bekerja menggarapkan salib dalam area ini, agar hati kita benar-benar terkerat putus dari segala sesuatu yang duniawi. Sikap hati yang tidak mencintai harta benda dunia adalah satu syarat untuk mengalami kehidupan rohani yang sempurna di dalam Kristus.

Seringkali kita tidak mengetahui betapa besarnya kekuatan hayat jiwa, sampai kita mengalami pencobaan dalam hal materi. Perkara-perkara atau benda-benda dunia sungguh merupakan batu ujian untuk menyatakan apakah kita masih mempertahankan hayat jiwa atau telah kehilangan hayat jiwa.

Anak-anak Allah yang mementingkan sandang, pangan, dan papan secara berlebihan harus menerima pekerjaan salib yang lebih dalam di batin mereka, agar roh mereka tidak terkurung dan terpengaruh oleh jiwa, sehingga mereka dapat dibebaskan dari segala sesuatu yang duniawi, dan agar roh mereka dapat hidup tanpa gangguan di dalam Allah.

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk tidak mengukur pertumbuhan hayat rohani kami dari seberapa banyak kami menerima, melainkan dari seberapa banyak kami kehilangan. Semakin banyak kami kehilangan hal-hal yang duniawi, maka semakin banyak kami menerima hayat rohani. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*