Tanah Hati yang Baik

Inilah satu-satunya jenis tanah yang dapat membuat Firman menghasilkan buah dalam hidup kita. Jadi semua jenis tanah hati yang lain harus mengalami perubahan menjadi tanah hati yang baik, jika Firman ingin berbuah.

Tanah Hati yang Baik
Tanah Hati yang Baik

”Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat” (Matius 13:23).

Penyebab mengapa selama ini banyak orang Kristen mendengar banyak Firman, tetapi tidak pernah menjadi buah dalam kehidupan mereka adalah karena jenis tanah hatinya tidak baik.

Menggambarkan apakah jenis tanah hati yang baik ini? Yesus menjelaskan bahwa ini adalah jenis orang yang mendengar Firman dan mengertinya.

Firman berubah menjadi keyakinan dan sistem kepercayaan dalam hidupnya, sehingga Firman menghasilkan buahnya. Ini adalah soal cara mendengar. Dalam Lukas 8:18, Yesus berkata:

”Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.”

Cara mendengar seperti apakah yang membuat kita dapat mengerti dan melakukan semua Firman yang kita dengar sehingga dapat menghasilkan buah dalam hidup kita?

Dalam terjemahan Amplified Bible istilah mendengar yang dipakai dalam Matius 13:23, memakai istilah grasp, yang dalam bahasa Inggris memiliki beberapa arti, yaitu:

1. Merebut/merenggut, artinya: mengambil atau memperoleh sesuatu dengan paksa atau susah payah.
Cara mendengar yang Tuhan inginkan adalah cara mendengar yang agresif, bukan yang pasif. Saat anda mendengar Firman anda harus berusaha mengambilnya, memperolehnya dengan usaha yang keras, bukan hanya mengangguk-angguk sambil tertidur.

Selama ini jemaat terlatih untuk mendengar secara pasif saat Firman diperdengarkan. Itulah yang menyebabkan Firman tidak pernah berakar, bertumbuh dan menghasilkan buah.

Tuhan ingin saat Firman diperdengarkan kita berusaha keras untuk mengambil dan memperoleh Firman tersebut, kalau perlu secara paksa. Kita harus memaksakan diri kita untuk mengambil Firman, harus melawan rasa ngantuk, malas, tidak paham, dsb.

2. Menyambar, artinya: Menangkap dengan cepat sambil lari atau terbang.
Saat Firman diperdengarkan Tuhan tidak ingin kita mendengar dengan pasif, tetapi dengan agresif. Kita harus menangkap dengan cepat sambil lari atau terbang. Jadi kita harus mendengar dengan sikap seperti burung rajawali yang ingin memakan mangsanya.

Ini bicara tentang mendengar dengan hati yang lapar dan haus akan Firman. Jika kita memiliki hati yang seperti ini, setiap kali Firman diperdengarkan kita akan bergairah untuk menangkapnya.

Kita tidak akan mendengar Firman sambil hanya tenang-tenang saja. Ada gairah Ilahi untuk menangkap Firman tesebut.

3. Memegang, artinya: Menggenggam, memiliki, memakai.
Setelah kita merebut dan menyambar Firman tersebut kita akan menggenggamnya kuat-kuat dan tidak akan melepaskannya lagi sampai kita memiliki Firman tersebut sepenuhnya, sehingga kita dapat memakainya sebagai pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita.

Menghadapi guncangan dalam kehidupan justru akan membuat kita lebih menggenggam Firman kuat-kuat dan bukan melepaskannya sampai Firman benar-benar menyatu dalam hidup kita, dan Firman selalu menang dalam menghadapi setiap masalah dalam hidup kita.

4. Mengerti, artinya: Menerima, mencerna, menyadari, mengetahui, menguasai.
Setelah kita terus memegang Firman secara kuat dalam kehidupan, kita akan semakin mengerti dan memahami Firman karena kita seperti terus mencerna Firman dan menyadari hal-hal apa yang masih perlu diselaraskan dalam hidup kita, sehingga kita semakin mengetahui arti dan kuasa Firman tersebut.

Kita menguasai Firman dan pada akhirnya kita dikuasai oleh Firman tersebut. Pada titik inilah Firman akan mulai menghasilkan buahnya dalam hidup kita.

”Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku” (Yoh. 15:5-8).

Jadi, milikilah tanah hati yang baik sehingga kita dapat berbuah banyak dan mempermuliakan Bapa di sorga.

Baca pula: Tanah Hati Bersemak Duri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*