I Korintus 2:14 Tetapi manusia duniawi (jiwani – psychikos)) tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani (dilihat jelas dengan roh).
I Korintus 1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Manusia jiwani tidak dapat menerima perkara-perkara Allah, karena menurut pandangan pikiran, perkara-perkara Allah yang diketahui melalui intuisi roh adalah sebuah kebodohan, karena kebanyakan tidak masuk akal, di luar sifat manusiawi, bahkan bertentangan dengan pendapat umum. Pikiran menyukai semua yang logis, yang dapat dianalisis, dan yang cocok dengan psikologi. Namun perkara-perkara Allah rata-rata tidak menuruti hukum atau dalil manusia, itulah sebabnya dianggap bodoh oleh orang-orang jiwani.
Menurut konteksnya, kebodohan di sini ditujukan kepada pemberitaan tentang salib Tuhan Yesus. Orang yang disalib adalah orang yang lemah dan terkutuk, bagaimana mungkin bisa menjadi juruselamat manusia? Ini memang tidak bisa diterima dan dipahami oleh pikiran manusia, namun dapat diterima dan diketahui oleh roh.
Karena tidak dapat menerima perkara Allah, otomatis manusia jiwani juga tidak dapat mengetahuinya. Kita harus menerima Allah dulu, baru mengetahui perkara-perkara Allah. Ketika mendengar berita tentang salib yang menyelamatkan, dan hati kita terbuka untuk menerimanya, maka saat itu juga Roh Kudus sebagai Roh pemberi hayat masuk dan memberikan hayat Allah ke dalam roh kita sehingga roh kita hidup kembali dan dapat menerima serta menampung Allah. Karena telah menerima Allah, maka intuisi dapat mengetahui perkara-perkara Allah. Karena itu, kita tahu pasti tanpa keraguan sedikitpun bahwa kita telah diselamatkan dan telah menjadi anak Allah.
Doa: Tuhan Yesus, kami bersyukur karena telah menerima Engkau dalam roh kami sehingga dapat mengetahui perkara-perkara Allah yang tidak dapat kami pahami dalam pikiran. Biarlah kami selalu terbuka untuk menerima Engkau, sehingga kami mengetahui segala hal tentang Allah yang diwahyukan Roh Kudus dalam roh kami. Amin!