I Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Karena roh kita sedemikian pentingnya, yaitu merupakan organ persekutuan antara Allah dengan kita, maka tidaklah heran jika roh kita menjadi sasaran tembak Iblis yang tiada henti. Yang paling menyulitkan adalah, Iblis menyerang kita dengan tipu muslihatnya yang sangat halus dan licik, sehingga jika tidak waspada, kita akan benar-benar tertipu dan menjadi mangsa yang siap ditelannya.
Tujuan serangan itu adalah agar kita hidup dalam jiwa dan dengan demikian memadamkan roh. Iblis akan memberikan banyak perasaan yang aneh-aneh dan memenuhi pikiran kita dengan pikiran yang melayang-layang, sehingga kesadaran rohani kita menjadi kacau. Kalau sudah kacau, kita tidak akan berdaya membedakan apa yang berasal dari roh dan apa yang berasal dari jiwa. Iblis tahu benar bahwa kemenangan kita terletak pada bagaimana kita “membaca” kesadaran rohani kita. Itulah sebabnya ia berusaha keras untuk mengacaukan kesadaran rohani kita.
Dalam peperangan rohani yang seperti itu, kita tidak seharusnya melakukan gerakan apa pun berdasarkan perasaan atau angan-angan yang datang tiba-tiba. Jangan pernah menganggap bahwa angan-angan semacam itu tidak bisa salah karena kita sudah berdoa sebelumnya. Adalah hal yang naif bila kita menganggap setiap angan-angan yang muncul dalam benak kita setelah berdoa, pasti berasal dari Allah.
Lebih lanjut Iblis berpura-pura menjadi roh di dalam diri kita. Ia akan menciptakan banyak perasaan yang menyesatkan dalam diri kita untuk membingungkan indra rohani kita. Jika tidak berhati-hati, kita mungkin akan langsung mengikuti perasaan samaran ini dan menganggap kita sedang mengikuti roh dan peka dalam roh, padahal sebetulnya perasaan rohani kita justru tumpul dan tidak berfungsi. Setelah perasaan rohani menjadi tumpul, Iblis akan meneruskan tipuannya dengan menyuntikkan ke dalam pikiran kita angan-angan bahwa kini Allah memimpin kita dengan pikiran yang sudah diperbarui, sehingga tidak perlu menggunakan roh lagi.
Begitu roh manusia berhenti bekerja, Roh Kudus tidak dapat menemukan unsur yang bisa bekerja sama dengan-Nya, dan dengan sendirinya semua sumber dari Allah terputus. Orang Kristen yang suka mengikuti perasaan roh yang palsu dan angan-angan yang tiba-tiba muncul, mutlak hidup menurut daging dan jiwanya. Orang Kristen semacam ini tidak akan mengalami kehidupan rohani yang sejati.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk tidak termakan oleh tipu muslihat musuh, dan tetap fokus untuk mengamati roh dan berjalan menurut roh. Amin!