“Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.” (Kejadian 13:11-12)
“Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. Tetapi Paulus memilih Silas.” (Kisah Para Rasul 15:39-40a)
Memang kita tidak perlu takut berpisah, kalau memang harus berpisah. Tapi juga jangan sembarang berpisah. Berkaca dari kisah perpisahan Abram dan Lot, serta Paulus dan Barnabas, maka kita belajar bahwa sembarang berpisah, bisa berdampak buruk bagi masa depan kita.
Dalam hal Lot, setelah berpisah dari Abram, namanya hanya muncul dua kali lagi dalam catatan Alkitab, dan keduanya adalah kabar buruk. Yang pertama dalam kejadian 14, di mana ia dan hartanya dibawa oleh musuh. Dan yang kedua dalam Kejadian 19, di mana ia harus kehilangan semua harta bendanya, karena Sodom dan Gomora dibumi-hanguskan oleh Allah, ditambah isterinya menjadi tiang garam.
Tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya kedua anak perempuannya membuat Lot mabuk dan bersetubuh dengannya, sehingga menghasilkan dua anak yang menjadi cikal-bakal dua bangsa yang menjadi musuh umat Allah, yaitu Moab dan Amon.
Dalam hal Barnabas, setelah ia berpisah dengan Paulus, namanya tidak pernah muncul lagi dalam catatan Alkitab. Padahal sejak Kisah Para Rasul 4 sampai 15, nama dan perannya sering disebut. Namun setelah berpisah dengan Paulus di pasal 15, namanya tidak pernah disebut lagi.
Kalau memang harus berpisah, pastikan kita berpisah karena ijin dan perkenanan Tuhan. Jangan pernah berpisah karena hal-hal sepele dan karena keinginan sendiri, tanpa mendapat restu Tuhan Yesus Kristus, Sang kepala tubuh.
Baca juga: Tetap Mendoakannya