“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yohanes 15:4)
Tuhan Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya. Satu hal yang harus disadari sebagai ranting adalah bahwa kita tidak pernah dan tidak akan pernah dapat berbuah dari diri kita sendiri. Kita hanya dapat berbuah jika kita tinggal di dalam pokok anggur.
Tinggal di dalam Kristus artinya Kristus menjadi ruang lingkup hidup kita. Di dalam Kristus kita hidup, kita bergerak, kita ada. Kristus yang memerintah dan membatasi hidup kita. Kristus yang menjadi awal dan akhir hidup kita.
“Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada” (Kisah Para Rasul 17:28a)
“Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (Wahyu 22:13)
Ranting yang sadar diri tidak akan berusaha untuk menghasilkan buah dari dirinya sendiri. Ia memahami bahwa untuk berbuah, ia harus tinggal di dalam Kristus. Ia akan menjadi Kristus sebagai pusat kehidupan dan segala sesuatu bagi hidupnya.
Baca juga: Bapalah Sumber Segalanya