Arti Menyembah Allah Dalam Roh dan Kebenaran

Yohanes 4:21-24 Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”

Apakah artinya menyembah dalam roh dan kebenaran? Pertama roh dengan huruf kecil merujuk kepada roh manusia kita. Mengapa kita harus menyembah Allah dalam roh kita? Karena Allah adalah Roh. Menyembah Allah adalah berkontak dengan Allah. Secara prinsip, hanya yang sejenislah yang bisa saling berkontak. Manusia bisa berkontak dengan manusia, karena sejenis. Anjing bisa berkontak dengan anjing, karena sejenis. Kucing bisa berkontak dengan kucing karena sejenis. Tapi anjing tidak bisa berkontak dengan kucing karena tidak sejenis. Manusia juga tidak bisa berkontak dengan anjing karena tidak sejenis.

Dalam diri manusia, hanya rohlah yang bisa menyembah Allah, karena Allah itu Roh. Jiwa dan tubuh tidak bisa menyembah Allah, karena tidak sejenis. Tapi masalahnya ketika manusia jatuh ke dalam dosa, roh manusia mati. Roh yang mati tidak bisa menyembah Allah. Itu sebabnya orang menyembah Allah harus dalam roh dan kebenaran. Apakah kebenaran? Yesus berkata, “Akulah jalan, dan kebenaran, dan hidup.” (Yoh. 14:6). Jadi kebenaran adalah Tuhan Yesus, yang setelah kebangkitan-Nya menjadi Roh pemberi hayat (I Kor. 15:45), yang juga disebut sebagai Roh Kebenaran (Yoh. 14:17). Jadi menyembah Allah dalam roh dan kebenaran maksudnya adalah menyembah Allah dalam roh kita yang telah berbaur dengan Kristus, Sang Kebenaran. Atau dengan kata lain, roh kita yang telah berbaur dengan Roh Kebenaran. Inilah roh kelahiran kembali kita.

Jadi, karena perempuan itu bicara tentang penyembahan, padahal Yesus sedang menawarkan air hayat, maka Yesus berkata bahwa akan datang waktunya dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Dengan kata lain, Tuhan ingin menyampaikan bahwa perempuan itu tidak bisa menyembah Allah karena rohnya mati. Kalau pun ia menyembah, penyembahannya tidak benar, dan tidak dikehendaki Allah, karena pasti hanya menyembah dengan jiwa dan tubuh, bukan dengan roh, karena rohnya mati. Dan sekarang ia bisa menjadi penyembah yang benar, kalau ia minum Kristus sebagai air hayat.

Ketika perempuan itu membuka hatinya, menerima Kristus ke dalam dia sebagai air hayat, maka Kristus masuk ke dalam rohnya dan memberikan hayat Allah ke dalam rohnya sehingga rohnya hidup kembali. Setelah rohnya hidup dan terangkat, otomatis rohnya berkontak dengan Allah dan menyembah Allah. Roh yang mati tidak bisa berkontak dan menyembah Allah, walau pun jiwa dan tubuhnya terlihat menyembah Allah. Namun, itu bukanlah penyembahan yang benar seperti yang dikehendaki Allah. Roh yang hidup dan terangkat otomatis akan berkontak dengan Allah dan menyembah Allah. Penyembahan bukanlah sesuatu yang dilakukan karena diperintah, tapi sesuatu yang dilakukan secara otomatis ketika roh kita hidup dan terangkat. Jadi prosesnya adalah: Makan dan minum Tuhan, maka roh kelahiran kembali kita akan hidup dan terangkat, dan otomatis akan berkontak dengan Tuhan dan menyembah Tuhan. Roh yang mati dan padam tidak bisa menyembah Tuhan.

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk makan dan minum Tuhan setiap saat, agar roh kami hidup dan terangkat, sehingga kami terus mengontak dan menyembah Engkau dalam segala keadaan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*