HAYAT DOA MENYUKAI TERANG

Mazmur 36:10 Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.

Hayat di dalam kita menyukai terang, itu sebabnya, orang yang hidup dalam kegelapan akan kehilangan kesukaan dan kemampuannya untuk berdoa. Namun, semakin kita membuka diri terhadap Allah dan terhadap gereja, kita akan semakin banyak mendapat terang dan dibetulkan oleh terang. Bila hidup dalam terang, di dalam kita akan ada terang untuk berdoa.

Kita tahu, kelicikan dan keculasan adalah unsur-unsur kegelapan; sedangkan kebaikan, kejujuran, kebenaran, dan ketulusan adalah ciri khas terang. Jika ada kelicikan dalam motivasi, cara hidup, tindakan, dan percakapan kita, itu menunjukkan bahwa kita berada di dalam kegelapan. Satu hal yang pasti, dalam kegelapan macam apa pun, kita tidak akan mampu berdoa. Orang yang culas atau congkak pasti tidak suka berdoa. Orang yang licik, yang membenci sesamanya pasti tidak bisa berdoa. Orang yang menutup diri terhadap Allah dan gereja, orang yang menolak terang pasti tidak suka berdoa, karena hayat doa di dalam kita adalah hayat yang menyukai terang.

Adakalanya kita bertemu dengan seorang saudara atau saudari, perilakunya sangat baik, rendah hati, dan penuh kasih, tetapi ia tidak terbuka, baik terhadap Allah maupun terhadap sesama anggota Tubuh Kristus. Ia menolak terang, mengacuhkan terang. Walaupun baik, orang ini masuk dalam kategori orang yang tinggal dalam kegelapan. Pernahkah Anda bertemu dengan orang Kristen yang benar-benar rendah hati, lemah lembut, penuh kasih, jujur dan benar, tapi tidak suka berdoa? Mereka adalah orang yang tinggal dalam kegelapan. Hayat doa di dalam kita menyukai terang. Semakin tinggal dalam terang, hayat di dalam kita semakin suka berdoa. Ini adalah satu hukum.

Doa: O Tuhan Yesus, kami mau tinggal dalam terang, tidak mau menolak terang, sehingga hayat di dalam kami semakin suka dan mampu berdoa. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*