Efesus 6:18-19 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil.
Pikiran seharusnya tidak hanya mampu menerjemahkan perasaan di dalam roh, tetapi juga perlu memiliki kata-kata untuk menyatakannya. Kadang-kadang kita sudah mengerti apa yang ada di dalam roh, tetapi tidak bisa menyatakannya, atau kita sudah berusaha menyatakannya tetapi orang lain tidak bisa memahaminya. Itu sebabnya Paulus meminta jemaat berdoa baginya agar ia dikaruniakan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan yang ada di batin dengan perkataan yang benar.
Jika pikiran sudah terlatih dengan memadai, ketika berdoa, kita tidak hanya mampu mengungkapkan perasaan dalam batin kita sendiri, tetapi juga perasaan dalam batin orang lain. Maka, ketika kita berkata-kata, orang lain bisa merasa lega karena terbebaskan. Sabaliknya, jika pikiran kita belum terlatih dalam berdoa, semakin lama kita berdoa, orang-orang akan semakin tidak nyaman bahkan merasa susah dalam batin, karena kita tidak dapat menemukan pengungkapan yang tepat. Jika ingin menjadi orang yang mahir berdoa, kita harus berlatih membiarkan roh mengendalikan pikiran, membiarkan pikiran memahami perasaan di dalam roh, dan juga menemukan pengutaraan yang tepat untuk menyatakan perasaan roh tersebut.
Doa: O Tuhan Yesus, kami mau melatih pikiran agar dapat memahami perasaan dalam roh dan menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan roh tersebut sehingga kami dan orang-orang lain terbebaskan. Amin!