KEBERANIAN DATANG DARI TEKAD YANG KUAT

Daniel 3:15-18 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”

Orang yang jatuh memiliki banyak keadaan yang tidak normal. Misalnya: tekad yang seharusnya kuat, ternyata tidak kuat. Pikiran yang seharusnya jernih, ternyata tidak jernih. Dan emosi yang seharusnya kaya, ternyata tidak kaya. Namun orang yang rohani, pikirannya pasti jernih dan limpah. Emosinya pati kaya dan pantas. Tekadnya pun kuat dan teguh. Kita sering berkata bahwa orang harus memiliki keberanian. Namun orang yang tekadnya lemah sulit memiliki keberanian. Orang yang berani adalah orang yang bertekad teguh.

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah orang-orang yang berani. Sekalipun mereka berada di bawah ancaman perapian yang menyala-nyala, tekad mereka benar-benar teguh untuk tidak menyembah patung raja. Bahkan, sekalipun Tuhan tidak menolong, mereka tetap tidak mau menyembah patung raja. Inilah keberanian, dan keberanian datang dari tekad yang kuat dan teguh, bukan tekad yang lemah dan lembek.

Ada orang yang sangat lemah dan dapat dengan mudah ditakut-takuti dengan satu ancaman kecil. Penyebab ketakutan adalah lemahnya tekad, tidak teguhnya tekad. Orang yang seperti itu tidak dapat berdoa. Iblis akan memakai segala macam cara untuk mengikis, melenyapkan, dan membinasakan hayat doa kita. Karena itu jika kita tidak memiliki tekad yang kuat, kehidupan doa kita akan hancur. Diperlukan tekad yang kuat untuk mempertahankan kehidupan doa.

Doa: O Tuhan Yesus, kami mau melatih tekad kami sehingga kuat dan teguh. Dengan demikian kami dapat mempertahankan kehidupan doa kami di hadapan-Mu. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*