
Dalam artikel sebelumnya, saat saya membahas tentang menjadi sukses dan berhasil dengan cara Tuhan, banyak orang berpikir, “Aku telah pergi ke gereja sejak lama, aku telah berdoa banyak, aku rajin melayani, tapi mengapa aku belum juga meraih kesuksesan?” Kita semua harus memahami prinsip ini: Kesuksesan dari Tuhan sudah disiapkan Tuhan di jalan-Nya. Saat kita hidup di jalan kita sendiri, kita tidak akan pernah bertemu dengan kesuksesan dari Tuhan. Dan banyak orang akan berkata, “Saya sudah mengikuti jalan Tuhan, tapi mengapa belum sukses juga?”
Amsal 16:2 berkata, “Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.”
Jadi seringkali kita ”merasa” kita sudah ada di jalan Tuhan, padahal sesungguhnya belum. Tuhanlah yang bisa menilai apakah kita sudah ada di jalan-Nya atau belum. Dalam Alkitab, Tuhan sudah memberikan karakteristik yang bisa menjadi parameter untuk kita menilai dari sudut pandang Tuhan, apakah kita sudah berada di jalan-Nya atau belum.
Dalam Alkitab, jalan Tuhan disebut dengan berbagai istilah, antara lain: jalan hikmat, jalan kebenaran, dan jalan kehidupan. Dari ketiga kategori Inilah saya akan memberikan karakteristik dan parameter yang membuat kita bisa mengukur apakah kita sudah berada di jalan Tuhan atau belum.
1. Jalan hikmat.
“Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata” (Amsal 3:17).
Jika kita berjalan dalam jalan Tuhan, hidup kita akan dipenuhi dengan kebahagiaan dan kesejahteraan semata-mata, karena itulah sifat dari jalan Tuhan. Jika dalam kehidupan ini anda sulit merasa bahagia dan sejahtera, tidak peduli berapa sering anda pergi ke gereja, berapa banyak anda berdoa atau pelayanan, dan berapa besar anda telah memberikan persembahan, maka anda perlu merenungkan lebih mendalam apakah anda sedang berada dalam jalan Tuhan atau dalam jalan anda sendiri.
Kalau anda lebih banyak bersungut-sungut, mengeluh, kecewa, kepahitan, maka anda sesungguhnya tidak sedang berada dalam jalan sukses Tuhan. Anda bisa saja berdalih dengan seribu satu macam alasan karena anda ‘merasa’ sudah melakukan yang benar, tapi Firman Tuhanlah yang menentukan apakah anda sedang berada di dalam jalan-Nya atau bukan. Anda harus bercermin dengan Firman Tuhan sehingga anda bisa memperbaiki segala hal yang masih tidak sesuai dengan Firman-Nya.
Kalau Firman-Nya sudah memberitahukan parameternya adalah jalan itu penuh bahagia dan sejahtera semata-mata, jadikan itu sebagai standar kehidupan. Kalau kehidupan yang kita jalani belum penuh bahagia dan sejahtera semata-mata, kita yang harus mengoreksi diri dan meningkatkan standar, jangan malah kita sibuk mengoreksi Firman dan menurunkan standarnya.
Jadikan Firman Tuhan sebagai standar satu-satunya dalam kehidupan maka kita akan segera berpindah dari jalan kita sendiri kepada jalan sukses Tuhan.
Yesaya 55:8-9 berkata, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”
Hanya dengan mengikuti dan mempercayai Firman-Nya sajalah kita bisa berpindah dari jalan kita sendiri kepada jalan Tuhan, menyeberanglah sekarang!
2. Jalan kebenaran.
“Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung” (Amsal 4:18-19)
Jika kita berada dalam jalan Tuhan, kehidupan kita akan terus mengalami progresifitas/peningkatan dalam segala hal. Pertama-tama kita akan mengalami peningkatan kejelasan dalam hati dan pikiran kita. Seperti cahaya fajar, saat muncul mungkin tidak terlalu terang, tetapi seiring berjalannya waktu cahaya itu akan semakin terang sampai mencapai titik terang yang paling terang di rembang tengah hari.
Mula pertama kita ada dalam jalan Tuhan mungkin kita tidak terlalu jelas dalam hati dan pikiran kita mengenai segala hal. Tetapi seiring berjalannya waktu kita terus mengalami kejelasan mengenai segala sesuatu dalam hati dan pikiran kita. Segala sesuatunya semakin jelas dan terang dalam hati dan pikiran kita, sehingga kita mulai memahami cara kerja Tuhan dan apa maunya Tuhan dalam hidup kita, lalu kita terus menyelaraskan diri dengan cara kerja dan kehendak Tuhan tersebut.
Semakin kita menyelaraskan diri semakin jelas dan terang akan segalanya. Cahaya terang itu semakin menguasai hidup kita, sehingga berbagai pertanyaan konflik batin terjawab dan tersingkir semua. Setelah cahaya terang itu menguasai hidup kita maka cahaya terang itu akan memancar dari hidup kita. Hidup kita pun semakin lama menjadi semakin menerangi orang-orang di sekeliling kita. Hidup kita semakin berdampak. Itulah jalan sukses Tuhan.
Jika sejauh ini dalam hati dan pikiran anda terus berkecamuk pertanyaan konflik batin yang tak terjawab dan dampak kehidupan anda juga tidak mengalami peningkatan, kemungkinan anda belum berada dalam jalan sukses Tuhan. Segeralah berpindah ke dalam jalan sukses Tuhan, dengan menerima dan mempercayai Firman-Nya, maka anda akan mengalami peningkatan dalam kejelasan pikiran dan dampak kehidupan.
Yusuf terus mengikuti jalan sukses Tuhan, itu sebabnya walaupun mengalami pengalaman yang tidak enak, ia jelas dalam pikirannya bahwa ini pekerjaan Tuhan dalam hidupnya untuk meningkatkan dampak kehidupannya
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kej. 50:20).
Itulah sebabnya tidak ada pertanyaan konflik batin dalam diri Yusuf dan tidak ada sungut-sungut, kekecewaan dan kebencian dalam hatinya.
3. Jalan kehidupan.
“Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat” (Amsal 10:17).
“Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan” (Amsal 6:23).
“Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak” (Amsal 12:15).
Jika kita berada dalam jalan sukses Tuhan, kita akan menjadi orang-orang yang rendah hati dan bijaksana yang tidak akan pernah mengabaikan nasihat dan teguran dari siapapun, terlebih dari otoritas yang di atas kita, baik di rumah, di gereja, di kantor atau di sekolah.
Jika anda karena berbagai alasan tidak mau dinasihati dan ditegur oleh siapa pun, termasuk oleh orangtua dan pemimpin, anda tidak sedang berjalan dalam jalan sukses Tuhan, anda sedang berjalan di jalan kebodohan. Orang bodoh selalu sulit menerima nasihat dan teguran, karena mereka selalu berpikir apa yang mereka lakukan itu benar, dan itu sebabnya mereka menjadi orang yang paling sulit berubah, karena selalu merasa benar. Alkitab berkata, teguran yang mendidik itu jalan kehidupan.
Jika anda mengabaikan teguran anda sedang menolak jalan kehidupan dan anda sedang tersesat. Kembalilah ke jalan yang benar!
Itulah karakteristik dan parameter yang Tuhan berikan dalam Firman-Nya. Saat anda menyelaraskan diri dengan Firman-Nya maka Tuhan akan segera bekerja membawa anda di jalan menuju kesuksesan yang sudah Ia sediakan bagi anda.
“Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia” (Amsal 16:7).
Bahkan musuh yang dahulu menyerang anda, akan mau berdamai dan membantu anda. Selamat menempuh jalan yang baru: Menjadi sukses dan berhasil dengan cara Tuhan!
Baca pula: Menjadi Sukses dan Berhasil dengan Cara Tuhan.