EKSISTENSI DAGING

Roma 8:23, “Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

Satu hal yang perlu kita pahami dan perhatikan adalah bahwa walaupun kita dapat mematikan daging hingga tidak berfungsi, namun daging tetap ada (bereksistensi). Anggapan bahwa sifat dosa dapat dimusnahkan dan daging dapat dicabut dari diri kita adalah satu kesalahan besar. Hayat kelahiran kembali tidak dapat mengubah daging, penyaliban bersama juga tidak melenyapkan daging, Roh Kudus yang berhuni di dalam roh juga tidak memaksa orang untuk tidak hidup menurut daging lagi.

Baik daging atau sifat daging akan senantiasa ada di dalam diri orang Kristen. Bila kita memenuhi syarat untuk bekerjanya daging, daging pasti segera beraksi kembali. Selama belum mengalami pembebasan atau penebusan tubuh, tidak mungkin kita terlepas dari daging. Jika tubuh kita telah mengalami penebusan dan diubahkan dengan tubuh kemuliaan Tuhan, baru kita akan terlepas sepenuhnya dari daging. Daging benar-benar tidak akan terekspresi lagi. Penebusan tubuh akan terjadi pada saat kedatangan Kristus yang kedua.

1 Tesalonika 15:51-52, “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.”

Itulah sebabnya kita harus terus mewaspadai aktifitas daging dengan hidup menurut Roh. Sejenak saja kita lalai untuk hidup menurut Roh, maka daging bisa berkuasa kembali.

Doa: O Tuhan Yesus, sambil menantikan pembebasan atau penebusan tubuh pada hari kedatangan-Mu, tolong kami untuk hidup menurut roh dan mewaspadai aktivitas daging, agar kami sepenuhnya dikuasai oleh Roh, dan bukan oleh daging. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*