JANGAN MENGHINDARI SALIB

Mazmur 118:5, “Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.

Ketika ada dalam kesesakan karena masalah yang menghimpit, kita berseru kepada Tuhan dengan harapan Dia akan menyingkirkan masalahnya. Namun terkadang atau seringkali, Tuhan menjawab seruan kita bukan dengan menyingkirkan masalahnya, melainkan dengan memberikan kelegaan di dalam kita. Memang tidak sesuai harapan, tapi itulah jawabannya. Jika kita tidak puas dengan jawaban Tuhan, itu menunjukkan masih ada sesuatu yang salah dalam diri kita yang perlu ditanggulangi.

Ketika ada dalam kesesakan, yang kita butuhkan adalah kelegaan, bukan masalahnya diangkat. Daging kita selalu ingin menghindari masalah dan penderitaan. Daging kita tidak suka salib, tidak mau salib, dan selalu menghindari salib.

Ketika Tuhan memberitahu murid-muridNya bahwa Dia akan pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan di sana, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari yang ketiga (Mat. 16:21 dst.), Petrus segera menarik Tuhan Yesus ke samping dan menegur: “Kiranya Allah menjauhkan hal itu daripada-Mu. Hal itu sekali-kali tak akan menimpa Engkau!” Tuhan Yesus menjawab teguran itu dengan hardikan: “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku. Engkau bukan memikirkan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Itu menunjukkan bahwa pikiran manusia selalu ingin menghindari penderitaan.

Saat akan menghadapi salib, hati Yesus sangat sedih dan gentar. Di taman Getsemani, Dia berdoa, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Mat. 26:36-46). Ini menunjukkan bahwa Yesus sedang berada dalam kesesakan yang terdalam, dan secara manusia Dia ingin menghindarinya. Namun setelah tiga kali berdoa, Dia menyadari bahwa penderitaan ini adalah kehendak Bapa yang harus dijalani, dan bukan dihindari. Bapa tidak mengangkat masalahnya, namun memberikan kelegaan, ketenangan, dan kekuatan untuk menjalaninya. Karena Tuhan Yesus rela menjalani penderitaan ini, Dia dibangkitkan dan menjadi keselamatan serta menjadi Roh yang menyalurkan hayat ilahi kepada semua manusia.

Jika mengalami masalah yang bukan karena kesalahan dan kebodohan kita, lalu kita menyeru nama Tuhan dan masalahnya tidak terangkat. Percayalah Tuhan menjawabnya dengan memberi kelegaan dan kemampuan untuk menghadapinya. Dan jika dengan rela menjalaninya, kita akan dibangkitkan dan dipakai Tuhan untuk menyelamatkan dan menyalurkan hayat kepada lebih banyak orang. Amin!

Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk rela memikul salib kami setiap hari dan tidak menghindarinya. Agar kami dapat dipakai oleh menyelamatkan lebih banyak orang. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*