KEKUATAN JIWA

Ulangan 30:19, “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, ….

Karena roh dan tubuh terpadu di dalam jiwa dan menarik jiwa sebagai kepribadian serta menerima pengaruh jiwa, maka jiwa merupakan unsur yang paling kuat. Pendek kata, jiwa merupakan pangkal kepribadian manusia. Pikiran, tekad, dan emosi ada di dalamnya. Roh adalah organ yang berhubungan dengan dunia rohani dan tubuh berhubungan dengan dunia materi, namun jiwalah yang memilih dan memutuskan dengan tekadnya, mana yang lebih berkuasa: dunia rohani atau dunia materi. Terkadang, jiwa memerintah segenap manusia menurut pemikiran dan rangsangannya, itu berarti dunia jiwa yang berkuasa.

Jiwa boleh dikatakan adalah majikan dari diri seseorang. Jika roh bisa memerintah segenap manusia, itu disebabkan karena jiwa mau merendahkan dirinya. Seandainya jiwa memberontak, maka roh akan kehilangan kuasa untuk memerintah. Bila jiwa tidak mau memberi kedudukan kepada roh untuk berkuasa, maka roh tak berdaya apa-apa. Bila jiwa menghendaki roh memegang tampuk kekuasaan, barulah roh berkuasa atas jiwa dan tubuh. Itulah yang dimaksud manusia memiliki kehendak bebas. Manusia memiliki hak penuh untuk berkuasa sendiri, ia bukan mesin yang bergerak menurut kehendak Allah. Ia dapat memilih dan memutuskan sendiri: Menaati kehendak Allah atau mengikuti kemauan Iblis.

Menurut pengaturan Allah, rohlah yang tertinggi, yang seharusnya memerintah seluruh diri manusia. Namun tekad, organ untuk mengambil keputusan adalah milik jiwa. Tekad manusia memiliki hak berkuasa sendiri untuk menentukan mana yang harus memerintah: roh, tubuh, atau egonya sendiri. Karena jiwa begitu berkuasa, menjadi organ kepribadian seorang manusia, maka Alkitab menyebut manusia itu: satu jiwa yang hidup.

Setiap hari Tuhan memperhadapkan kepada kita dua pilihan, yaitu pohon hayat atau pohon pengetahuan. Hayat atau maut. Tekad kita bebas memilihnya. Tapi tentunya Tuhan selalu berharap kita memilih pohon hayat dan bukan pohon pengetahuan. Kita memilih hayat dan bukan maut.

Doa: O Tuhan Yesus, dengan tekad yang bebas kami memutuskan untuk segenap diri kami hanya diperintah oleh roh, karena Kristus ada dalam roh kami. Kami pastikan kami memilih hayat dan bukan maut. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*