MASALAH seringkali DIPAKAI ALLAH UNTUK MEMAKSA KITA BERDOA

I Samuel 1:9-11 Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: “TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.”

Semua doa untuk orang, urusan, dan barang di luar Allah bukanlah esens doa. Itu hanyalah kulit luar atau hiasan tambahan dari doa. Doa yang sejati adalah doa yang di dalamnya kita benar-benar berkontak dengan Allah, menghirup-Nya, menikmati-Nya, mendapatkan-Nya, dipenuhi dengan-Nya, dan membiarkan Dia mendapatkan diri kita sepenuhnya.

Dalam pandangan Allah, tujuan kita berdoa adalah menghirup Dia, mendapatkan Dia, dan membiarkan Dia mendapatkan kita. Semua kebutuhan dan permasalahan kita seringkali dipakai Allah untuk mencapai tujuan doa ini. Misalnya: Ada seorang ibu sangat mengasihi anaknya tetapi kurang mengasihi Tuhan. Bagaimana pun teman-teman seiman mendorongnya, ia tetap tidak mau mencari dan mendapatkan Tuhan. Suatu hari, anaknya jatuh sakit. Setelah berkali-kali dibawa ke dokter anaknya tetap tidak sembuh. Ia tidak berdaya dan tidak ada jalan lain selain berdoa dan bersandar kepada Tuhan untuk kesembuhan anaknya itu. Awalnya, ia hanya minta agar Tuhan menyembuhkan anaknya. Ia sama sekali tidak bermaksud untuk mendapatkan Tuhan. Namun, karena anaknya tidak sembuh juga, ia berdoa lebih sungguh lagi, dan akhirnya ia malah bertemu Tuhan, menjamah Tuhan, dan menikmati-Nya, lalu ia juga didapatkan oleh Tuhan. Melalui doa seperti ini, orang yang bertahun-tahun menolak untuk mendapatkan Tuhan, secara spontan telah masuk ke dalam Allah dan telah didapatkan oleh Allah, dan kini ia mengasihi Allah. Namun, ia tidak memahami apa yang terjadi. Tiga hari kemudian, anaknya sembuh. Ia memang mendapatkan anaknya sembuh, tapi yang paling utama dan terutama adalah ia telah mendapatkan Allah dan didapatkan oleh Allah.

Itulah juga yang dialami oleh Hana. Ia menderita karena kemandulannya, dan disakiti oleh madunya. Rasa sakit di hatinya membawa dia untuk berdoa, berseru kepada Allah. Akhirnya ia mendapatkan Allah dan Allah mendapatkan dia. Itulah yang membuat dia bernazar, kalau Allah memberikan dia anak, maka ia akan memberikan anak itu kepada Allah untuk menjadi hamba Allah. Itulah cerita doa, cerita di mana kita yang berdoa menjamah Allah, mendapatkan Allah, dan membiarkan Allah mendapatkan kita. Apakah Anda sedang mengalami masalah? Mungkin itu cara Tuhan memanggil Anda agar Anda berdoa untuk mendapatkan Dia dan didapatkan oleh Dia. Biarlah Anda mendapatkan Tuhan dan Tuhan mendapatkan diri Anda sepenuhnya!

Doa: O Tuhan Yesus, ampuni kami yang seringkali malas berdoa sehingga Engkau perlu mengirimkan masalah untuk memaksa kami berdoa. Bagaimana pun juga kami bersyukur ya Tuhan, karena melalui masalah itu kami jadi bisa mendapatkan Engkau dan membiarkan Engkau mendapatkan kami. Dapatkanlah diri kami sepenuhnya ya Tuhan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*