Yohanes 4:34, “Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.“
Bagi kebanyakan orang Kristen, melakukan kehendak Allah adalah sesuatu yang berat dan sulit, yang mau atau tidak mau harus dilakukan, jika tidak, bisa kena kutuk. Artinya orang Kristen melakukan kehendak Allah karena terpaksa daripada celaka. Tapi bagi Yesus, melakukan kehendak Allah adalah makanan sehari-hari. Makanan bukan hanya sebuah kebutuhan, tapi juga sebuah kenikmatan.
Jika memperhidupkan Kristus sebagai cetakan kehidupan kita, maka kita pun akan menjadikan kehendak Allah sebagai makanan harian kita, sebagai sebuah kenikmatan yang kita syukuri, bukan sebuah keterpaksaan yang kita sesali. Karena ‘melakukan kehendak Allah’ adalah makanan, maka setiap hari kita akan mencarinya, bukan menghindarinya. Dan ketika melakukannya, kita menikmatinya, bukan menyesalinya. Setelah melakukan kehendak Allah kita akan merasa kenyang, puas, nikmat, kuat, hidup, dan bersinar. Amin!
Doa: Tuhan Yesus, kami memperhidupkan Engkau sebagai cetakan hidup kami, itu sebabnya melakukan kehendak Allah adalah sebuah kenikmatan yang menghidupkan kami. Amin!