MELATIH ROH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Roma 8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Karena kurang melatih roh, banyak roh orang Kristen menjadi lemah dan kempes, sehingga bagaimana pun kita mendorong mereka untuk berdoa, roh mereka tidak bangkit. Karena itu, kita bukan hanya harus melatih roh pada saat berdoa, tetapi juga dalam hidup sehari-hari. Ketika sesuatu terjadi, kita harus melatih roh terlebih dulu; dengan roh menjamah perkara tersebut, dan dengan perasaan roh menguji hal tersebut. Roh harus memimpin dan unsur-unsur jiwa harus menunggu. Pikiran harus memikirkan apa yang berasal dari roh, tidak boleh memikirkan angan-angan dan opininya sendiri. Emosi dan tekad pun harus mengikuti apa yang dirasakan dalam roh. Semua unsur jiwa harus menunggu roh dan mengikuti roh.

Ada orang yang pikirannya sangat jernih dan dalam. Begitu menghadapi masalah, organ pertama yang ia gunakan adalah pikirannya. Ia menganalisis masalah tersebut berulang-ulang secara mendalam. Memang tidak salah menggunakan pikiran, tapi menggunakan pikiran terlebih dulu baru menggunakan roh, atau bahkan hanya menggunakan pikiran dan tidak menggunakan roh adalah salah dalam prinsip firman. Prinsip firman dalam menangani perkara apa pun adalah harus terlebih dulu menjamah perkara itu dengan roh, kemudian baru menganalisisnya dengan pikiran. Kita tidak boleh membiarkan pikiran mendahului roh untuk memimpin. Kita harus dipimpin oleh roh, bukan pikiran. Seringkali ketika bertemu dengan seseorang atau mendengar sesuatu, kita langsung menggunakan pikiran untuk menganalisis. Seharusnya kita menggunakan roh dulu untuk berkontak dan merasakan situasinya, kemudian baru menggunakan pikiran untuk memahami apa yang dirasakan di dalam roh.

Demikian juga dengan tekad. Jangan sekali-kali memakai tekad untuk memutuskan suatu perkara dengan mengabaikan perasaan roh. Harus terlebih dulu merasakannya dengan roh, baru tekad mengambil keputusan berdasarkan apa yang dirasakannya dalam roh. Setiap keputusan tekad harus tunduk di bawah pengaturan roh.

Bagaimana dengan emosi? Ada orang-orang yang kuat dalam emosi. Seringkali mereka menjadi lemah karena emosinya telah menaklukkan rohnya. Di dalam emosi terdapat banyak unsur: kesukaan, kebencian, ketakutan, keberanian, dan sebagainya. Jika ingin menjadi orang Kristen yang tepat, kita harus melatih roh. Dalam setiap situasi, kita harus terlebih dulu melihat apa yang dirasakan oleh roh mengenai situasi tersebut. Kita harus melatih roh dalam seluruh hidup kita, baik ketika berkata, bertindak, membantu orang lain, bahkan ketika melayani dalam gereja. Jangan melakukan sesuatu berdasarkan apakah itu baik atau tidak baik. Ini bukan soal baik atau jahat, melainkan soal apa yang dikatakan Roh di dalam roh kita. Tidak peduli betapa baiknya suatu perkara, jika roh kita tidak menyetujuinya, kita tidak seharusnya melakukannya. Kita harus membiarkan roh memimpin dalam segala hal.

Untuk menjadi orang Kristen yang tepat kita harus memiliki roh yang kuat. Semoga mulai hari ini, semua kita akan mulai melatih roh secara riil, sehingga roh kita dapat menjadi bagian yang terkuat dari seluruh diri kita. Ada seorang anak begitu giat berlatih piano, sehari 14 jam berlatih, bahkan makan pun harus disuapi ibunya. Dia terus berlatih sampai jari-jarinya menjadi bagian tubuhnya yang paling kuat dan lincah, karena itu ia dapat bermain piano dengan bagus sekali. Seandainya ia tidak berlatih dengan giat, maka semua pelajaran piano yang dipelajarinya tidak berguna. Demikian pula, mengetahui doktrin melatih roh saja tidaklah berguna, kita harus melatihnya dengan sungguh-sungguh, sehingga roh menjadi bagian terkuat dari seluruh diri kita. Bila roh kita kuat dan lincah, kita akan dapat berdoa dengan baik.

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk giat melatih roh setiap hari! Dalam segala hal, biarlah kami melihat ke dalam roh terlebih dulu, menjamah perkaranya di dalam roh dan merasakan situasinya di dalam roh, baru kami mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan roh dan bukan pertimbangan pikiran kami sendiri. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*