MEMAHAMI PENDERITAAN YESUS (1)

  • PENDERITAAN TUBUH –

Mazmur 22:17, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.”

Yesaya 53:5, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”

Kristus disalib untuk menanggung hukuman karena dosa manusia. Yang seringkali tidak kita pahami adalah bahwa hukuman itu tidak terjadi hanya atas tubuh, melainkan atas seluruh insani-Nya, yaitu roh, jiwa, dan tubuh. Agar memahami lebih tepat, kita akan melihat lebih jelas penderitaan yang ditanggung Tuhan atas roh, jiwa, dan tubuh-Nya. Terlebih dulu kita melihat penderitaan tubuh-Nya.

Karena pemberontakan kita, Tuhan telah ditikam. Tangan, kaki, dahi, rusuk, dan hati-Nya ditikam. Dalam keadaan penuh luka, tubuh-Nya digantung di atas salib tanpa penopang, menyebabkan alirah darah dalam tubuh-Nya tidak bisa normal, sehingga suhu tubuh-Nya naik sangat tinggi. Seluruh tubuh Tuhan, baik organ dalam maupun organ luar mengalami kesakitan dan penderitaan.

Tangan dan kaki suka berbuat dosa, maka harus dipaku. Mulut suka berbuat dosa, maka diberi anggur asam ketika haus (Yoh. 19:28-29). Kepala, yang di dalamnya ada pikiran, suka berbuat dosa, maka harus mengenakan mahkota duri. Seluruh tubuh-Nya telah ditikam dan berlumuran darah karena pemberontakan kita.

Di tengah penderitaan dan kesakitan yang begitu luar biasa, Tuhan diberikan anggur bercampur empedu, ini berfungsi sebagai obat bius untuk mengurangi rasa sakit. Namun Tuhan hanya mengecapnya dan tidak mau meminumnya (Mat. 37:34). Ia tidak ingin kehilangan kesadaran dalam menanggung penderitaan-Nya, Ia ingin meneguk cawan penderitaan itu sepenuhnya, agar hukuman terhadap tubuh manusia tuntas dilaksanakan. Sampai Ia merasa bahwa segala sesuatu telah selesai, barulah Ia menyerahkan nyawa-Nya (Yoh. 19:30).

Doa: O Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menanggung secara tuntas, semua hukuman atas tubuh karena dosa, sehingga tubuh kami tidak perlu dihukum lagi. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*