MEMELIHARA PERSEKUTUAN BERSANDAR DARAH YESUS

I Yohanes 1:5-7 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

Allah adalah terang. Begitu kita memiliki persekutuan dengan Allah dan menjamah-Nya, kita tidak dapat tidak, berada di dalam terang. Persekutuan menempatkan kita di dalam Allah dan di dalam terang. Dan begitu ada di dalam terang, kita pasti melihat dosa-dosa kita. Misalnya, udara di sekitar kita kelihatannya cukup bersih. Namun, jika kita membiarkan sinar matahari menyorot masuk, kita segera melihat partikel debu yang tak terhitung banyaknya melayang-layang di udara, yang tanpa terang matahari, kita tidak akan mampu melihatnya.

Demikian pula, jika kita kurang bersekutu dengan Allah dan karena itu tidak berada di dalam terang, kita tidak akan menyadari kesalahan kita. Namun, begitu kita masuk ke dalam persekutuan dengan Allah dan kita ditaruh ke dalam terang, kita akan segera tahu bahwa diri kita penuh dengan kenajisan. Banyak kenajisan dalam pikiran, emosi, tekad, tujuan, dan motivasi kita. Begitu tersingkap, kita harus mengakui semua dosa dan kesalahan yang disingkapkan itu dengan tuntas lalu memohon penyucian oleh darah Yesus, maka hati nurani kita akan disucikan kembali dan kita bisa masuk ke dalam persekutuan yang lebih mendalam dengan Allah.

Di samping itu, dalam kehidupan sehari-hari kita masih melakukan banyak dosa yang nyata yang dapat membuat hati nurani kita bercela. Misalnya ketika kita marah-marah. Sebagai orang yang telah berada di dalam Kristus, tanpa perlu diajar orang lain, kita sendiri tahu persis bahwa hal itu salah. Walaupun demikian, karena kelemahan kita, kita masih melakukan hal-hal itu. Ada rasa bersalah di dalam hati nurani kita, dan kita merasa bahwa kita telah keluar dari hadirat Allah. Pada saat itu, kita perlu dicuci oleh darah Tuhan Yesus agar persekutuan kita dengan Allah dipulihkan.

Sampai hari ini, darah Tuhan Yesus masih berbicara untuk kita di hadapan Allah. Dia membela kita, berdiri di atas kedudukan penghapusan dosa bagi kita. Hari ini, berdasarkan darah inilah kita mengakui pelanggaran kita di hadapan Allah. Ketika kita mengaku dosa, Roh itu menerapkan kuasa penyucian darah Yesus atas hati nurani kita. Hati nurani kita dibersihkan dari segala pelanggaran, sehingga tidak ada lagi sekatan di antara Allah dengan kita, dan persekutuan kita pun dipulihkan. Karena itu, untuk tinggal di dalam Tuhan, sarana yang pertama adalah bersandar pada darah Tuhan Yesus.

Doa: O Tuhan Yesus, terangilah kami akan semua dosa dan kesalahan kami, sehingga kuasa darah Yesus bisa diterapkan untuk menyucikan kami dari segala dosa dan kejahatan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*