Nama-Nya adalah AKU ADALAH

Keluaran 3:14-15 Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.” Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN (Yahweh/Yehovah), Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.

Ketika Allah mengutus Musa untuk membebaskan orang Israel dari perbudakan negeri Mesir, Musa sempat berbantahan dengan Allah dan mengatakan: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” (3:11). Tuhan menjawab: “Bukankah Aku akan menyertai engkau?” (3:12) Lalu Musa berkata lagi: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? — apakah yang harus kujawab kepada mereka?” (3:13). Di sinilah Allah menyatakan diri-Nya sebagai AKU ADALAH AKU ADALAH. Ini adalah arti nama Yehovah. Seolah-olah Allah ingin berkata kepada Musa: “Musa, ini memang misi yang mustahil untuk engkau kerjakan, karena engkau BUKANLAH, tetapi AKU ADALAH! Engkau BUKANLAH yang akan mengerjakan semuanya ini, melainkan AKU ADALAH yang akan mengerjakan semuanya ini! AKULAH Yang ADALAH, engkau BUKANLAH!

Mungkin Musa bertanya: “TUHAN, Engkau berkata bahwa ENGKAU ADALAH, tapi ENGKAU ADALAH apa TUHAN?” Sebenarnya ketika menyatakan dirinya sebagai Sang AKU ADALAH, Allah seperti memberikan cek kosong kepada Musa. Musa bisa mengisi sendiri apa yang dia butuhkan, dan Allah akan menjadi segala sesuatu yang dia butuhkan. Kisah selanjutnya menunjukkan betapa Allah menjadi apapun yang Musa butuhkan. DIA ADALAH, Musa bukanlah!

Dalam Perjanjian Baru, Yesus adalah perwujudan dari Yehovah, karena nama Yesus artinya Yehovah adalah keselamatan. Itu sebabnya Yesus pun menyatakan diri-Nya sebagai Sang AKU ADALAH. Kitab Yohanes banyak mewahyukan Yesus sebagai Sang Aku Adalah. Aku adalah air hidup (Yoh. 4), Aku adalah roti hidup (Yoh. 6), Aku adalah terang dunia (Yoh. 8), Aku adalah pintu (Yoh. 10), Aku adalah gembala yang baik (Yoh. 10), Aku adalah kebangkitan dan hidup (Yoh. 11), Aku adalah guru dan Tuhan (Yoh. 13), Aku adalah jalan dan kebenaran dan hidup (Yoh. 14), dan Aku adalah pohon anggur yang sejati (Yoh. 15).

Ketika berdoa, kita harus mengambil Tuhan sebagai Sang Aku Adalah. Mengunyah dan mencerna Dia ke dalam kita, sehingga Dia menjadi segalanya yang kita butuhkan. Kita butuh kekuatan, Dia adalah kekuatan; kita butuh penghiburan, Dia adalah penghiburan; kita butuh jalan, Dia adalah jalan; kita butuh kebangkitan, Dia adalah kebangkitan; Kita butuh terang, Dia adalah terang. Dia Adalah apapun yang kita butuhkan. Dia adalah segalanya dan satu-satunya yang kita butuhkan! Semakin kita mengenal Dia sebagai Sang Aku Adalah, semakin kita menyadari bahwa kita bukanlah! Orang yang masih merasa bahwa dia adalah, berarti Kristus bukanlah baginya.

Doa: O Tuhan Yesus, Engkaulah segalanya dan satu-satunya yang kami butuhkan. Sadarkan kami bahwa Engkau Adalah, kami bukanlah. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*