Daniel 9:4-5 Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: “Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu! Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, ….
Semakin menjadi orang yang berdoa, kita akan semakin merasa bahwa kita penuh dosa dan perlu pembasuhan oleh darah Yesus. Misalnya doa Daniel dalam ayat di atas. Dalam doa itu, sebagian besar isinya adalah pengakuan dosa, baik dosanya sendiri maupun dosa bangsanya. Daniel sungguh-sungguh mengerti bagaimana berdoa dengan bersandar darah penebusan. Bila kita sama sekali tidak mengaku dosa dalam doa kita, sangat diragukan apakah kita sudah masuk ke hadirat Allah atau belum. Orang yang tidak sadar akan dosa bukan hanya berada di luar tempat kudus, bahkan mungkin belum masuk pelataran.
Inilah pengalaman doa yang sejati, setiap kali kita datang ke hadirat Allah, kita perlu mengalami penebusan salib dan pembasuhan darah. Semakin dalam masuk hadirat Allah, perasaan kita terhadap dosa akan semakin peka, dan pengenalan terhadap dosa pun semakin dalam dan jelas. Hal-hal yang dulu kita anggap baik dan pantas, sekarang terlihat bahwa semuanya itu dosa. Ingatlah selalu, setiap kali berdoa, kita perlu mengalami penebusan salib. Kalau tidak, kita najis, cemar, dan penuh pelanggaran.
Satu hal yang pasti, jika Roh itu hendak berdoa melalui kita mengenai satu hal yang penting, pertama-tama Ia akan datang menerangi kita dan menyucikan diri kita. Ia mula-mula akan menunjukkan dosa-dosa dan pelanggaran kita, lalu memimpin kita untuk menerima pembasuhan darah. Di bawah darah Yesus kita akan mengakui dosa satu per satu kepada Allah. Kita mungkin mengaku dosa selama satu jam dan akhirnya berdoa untuk memohon selama tiga atau lima menit. Kita dapat berdiri di hadapan Allah, bukan bersandar diri sendiri, melainkan bersandar darah dan salib.
Doa: O Tuhan Yesus, kami datang ke hadapan Bapa bukan bersandarkan kebenaran kami sendiri karena melakukan firman Tuhan, melainkan bersandarkan salib dan darah-Mu. Amin!