Yohanes 6:63b Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Penjelasan adalah suatu pengertian yang di dalam, pengutaraan adalah suatu pernyataan yang di luar. Setiap doa yang sejati, kata-kata dalam doanya diutarakan oleh Roh itu. Dapat dikatakan bahwa perkataan doanya adalah Roh itu. Tuhan Yesus mengatakan bahwa perkataan-perkataan yang Dia katakan adalah roh dan hayat. Mengapa? Karena apa yang Dia katakan adalah pengutaraan Roh itu. Secara prinsip, doa pun harus seperti itu.
Dalam doa, kita seringkali menjamah roh, sangat menikmati kehadiran Tuhan, dan memiliki pengurapan minyak urapan. Semakin berdoa, semakin ada urapan, semakin menjamah roh, semakin segar dan lincah. Karena dalam doa tersebut, Roh itu datang dan memberikan penjelasan, sehingga kita dapat mengutarakan penjelasan itu dalam doa. Dengan demikian, perkataan doa kita menjadi roh dan hayat yang menghidupkan.
Sebaliknya, adakalanya ketika kita berdoa, di dalam sama sekali tidak ada gerakan Roh, dan juga tidak ada penjelasan Roh. Dalam hal ini, perkataan doa kita bukanlah pernyataan Roh itu, melainkan diri sendiri yang berbicara. Doa yang seperti itu dengan sendirinya terasa kering. Semakin berdoa semakin terasa kering dan mati.
Doa yang sejati adalah hasil dari pergerakan Allah di dalam kita. Pergerakan Allah pertama-tama dimulai dengan Roh itu datang kepada kita, selanjutnya Roh itu menjadi firman atau penjelasan Allah, dan penjelasan itu adalah firman Allah. Begitu ada firman di dalam kita, firman itu harus diutarakan. Ketika kita mengutarakan firman tersebut, itulah doa.
Doa: O Tuhan Yesus, kami mau melatih diri untuk berdoa sesuai pergerakan-Roh itu di dalam kami yang menjadi penjelasan dan firman Allah. Sehingga dalam doa, kami hanya mengutarakan firman yang Engkau sampaikan di dalam kami. Dengan demikian perkataan doa kami menjadi roh dan hayat yang menghidupkan kami. Amin!