PERHENTIAN PENERANGAN HAYAT

Ibrani 4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.

Ketika kita menjamah pekerjaan sorotan hayat pada sisi positif dan berdoa berdasarkan sorotan itu, sampai suatu saat kita pasti akan memiliki perhentian dalam batin. Perhentian semacam itu tidak dapat dijelaskan oleh pikiran, sepenuhnya merupakan sesuatu yang ada di dalam roh. Di luar, kita mungkin diserang dan diganggu secara mental dan emosional. Belajarlah mengabaikan hal itu. Percaya saja kepada damai dan perhentian yang di dalam, dan beristirahatlah sepenuhnya.

Kita akan menjadi orang yang bukan saja penuh perhentian, tetapi juga orang yang terang dan transparan. Jika sudah begitu, kita akan mengetahui keadaan batin siapa saja yang datang kepada kita, apakah ia terang atau redup. Karena ada dalam terang, kita dapat merasakan berapa banyak terangnya dan berapa banyak gelapnya. Inilah keadaan kita yang merupakan hasil sorotan terang hayat dalam doa.

Mengenal hal doa, banyak anak Allah yang terlalu memperhatikan jawaban atas doa dan berharap untuk memiliki iman yang besar. Jangan terlalu memperhatikan doa kita dijawab atau tidak, jangan pula terlalu memperhatikan perihal iman. Belajarlah dengan rajin untuk disoroti oleh hayat. Belajarlah untuk menerima terang dalam batin dan diterangi sampai kita rebah di bawah sorotan terang itu. Belajarlah untuk berdoa di hadapan Allah berdasarkan pekerjaan positif dari sorotan terang itu. Berdoalah sampai merasa tenang dan lega di batin. Kemudian kita akan penuh perhentian dan transparan.

Doa: O Tuhan Yesus, kami mau belajar untuk dengan rajin disoroti oleh hayat, dan berdoa menurut sorotan terang hayat itu, sehingga kami penuh perhentian dan transparan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*