Lukas 9:54-55 (IMB) Melihat hal itu, murid-murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, berkata, “Tuhan, apakah Engkau mau kami menyuruh api turun dari langit untuk menghancurkan mereka, seperti yang dilakukan Elia?” Tetapi Dia berpaling dan menegur mereka, kata-Nya, “Kamu tidak sadar, roh apa yang ada padamu.”
Adakalanya Iblis menyuntikkan racunnya dengan menghasut kita untuk mengeraskan roh. Roh kita dapat menjadi tegar, tidak mau mengalah, sempit, picik, dan egois. Roh semacam ini tidak dapat bekerja sama dengan Allah dan tidak dapat melakukan kehendak-Nya. Roh semacam ini juga akan membuat kita kehilangan kasih terhadap manusia, kehilangan setiap perasaan yang halus, simpatik, dan lembut terhadap orang lain. Itulah yang terjadi dalam kehidupan Yakobus dan Yohanes.
Seringkali Iblis berhasil menghasut kita sehinga membuat roh kita menjadi keras dan tegar. Kita jadi kehilangan kasih terhadap sesama kita. Kita kehilangan perasaan yang halus, simpatik, dan lembut terhadap orang lain. Keadaan seperti ini akan lebih berbahaya jika kita merasa bahwa kita adalah orang yang diurapi oleh Allah dan penuh iman. Kita tidak bisa sabar terhadap kesalahan orang. Kesalahan sekecil apapun bisa menyulut kita dan kita segera ingin menurunkan api dari langit guna membinasakan mereka dengan urapan dan iman yang kita rasa kita miliki.
Ucapan dan nada bicara kita akan menjadi keras, kasar, dan penuh kutukan. Kita merasa begitu “diurapi” untuk melepaskan kata-kata keras dan kasar dengan dalih “membongkar dosa orang secara apa adanya karena mengasihi mereka”. Itu pasti bukan Roh Kudus dan juga bukan kasih. Karena Alkitab berkata bahwa kasih itu menutupi dosa, dan bukan membongkarnya di depan umum.
Amsal 10:12 Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk menjagai roh kami agar tidak menjadi keras dan tegar. Biarlah roh kami tetap lembut dan manis ya Tuhan. Amin!