SIMPANAN FIRMAN DAN PERASAAN ROH

Lukas 8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.

Kita telah belajar bahwa agar doa menjadi hidup dan kuat, kita harus memiliki simpanan firman dan perasaan Roh. Apakah simpanan firman? Simpanan firman adalah firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab tersimpan di dalam diri kita melalui pembacaan. Apakah perasaan Roh? Perasaan Roh adalah firman Tuhan yang diterima dari Roh itu. Setiap hari, bacalah Alkitab dengan baik sampai menerobos, sampai hafal. Terimalah dan simpanlah di dalam kita. Ketika tiba waktunya kita harus memberitakan firman atau berdoa, begitu Roh itu bekerja di dalam kita, perasaan akan datang dan berbaur dengan simpanan firman di dalam kita. Begitu kita menerima perasaan ini, sulit ditentukan, apakah yang ada di dalam kita itu firman Alkitab atau firman Roh itu. Boleh dikatakan firman Alkitab adalah firman Roh itu, dan sebaliknya. Pada saat itu, firman telah menjadi Roh.

Kita harus belajar menerima firman Tuhan. Jika tidak, kita tidak akan tahu bagaimana memberitakan firman atau bagaimana berdoa. Jika ingin memiliki pemberitaan yang berbobot, memiliki doa yang bernilai dan sesuai dengan hati Allah, kita harus belajar menerima firman Tuhan. Mari kita ulangi, ada dua langkah dalam menerima firman Tuhan. Langkah pertama adalah membaca Alkitab, menerima firman Tuhan dalam Alkitab. Langkah kedua adalah menerima perasaan Roh, menerima firman Tuhan di dalam roh.

Langkah pertama menuntut usaha jangka panjang: membaca Alkitab setiap hari, membaca dengan lancar, membaca hingga menerobos, membaca sampai hafal, membaca hingga masuk ke dalam. Langkah kedua menuntut kita belajar menerima perasaan Roh setiap saat. Begitu ada perasaan Roh segera menerapkan firman Alkitab yang telah kita terima ke dalam perasaan Roh tersebut. Bila memiliki kemampuan ini, baru kita bisa berkhotbah dan juga bisa berdoa.

Doa: O Tuhan Yesus, Kami ingin menyimpan firman dalam hati kami dan belajar menerima perasaan Roh, sehingga kami dapat memberitakan firman dan berdoa dengan baik. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*