Prajurit yang Baik

“Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.” (Galatia 1:10)

Alkitab memberitahukan kita cara menguji apakah kita ini hamba Kristus atau bukan, yaitu dengan menjawab pertanyaan ini: Apakah kita mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Apakah kita mencoba berkenan kepada manusia atau kepada Allah? Jika jawabannya adalah Allah, maka kita adalah hamba Kristus.

Hamba Kristus tidak mencari kesukaan manusia, juga tidak mencoba berkenan kepada manusia, karena seorang hamba Kristus bertanggung jawab kepada Kristus, bukan kepada manusia. Apa gunanya jika semua orang disukakan, tapi Tuhan tidak disenangkan. Apa gunanya semua orang berkenan, tapi Tuhan tidak berkenan kepada kita.

“Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” (2 Timotius 2:4)

Bahkan ia tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, demi ia bisa berkenan kepada komandannya, Tuhan Yesus Kristus. Seorang prajurit yang baik hanya memusingkan bagaimana berkenan kepada komadannya, bukan soal-soal penghidupannya. Prajurit yang terus sibuk mengurus soal-soal penghidupannya, jarang bisa berkenan kepada komandannya.

Baca juga: Injil Kristus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*