“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” (Matius 5:8)
Ayat di atas memperlihatkan hubungan antara hati dengan terang. Yesus berkata bahwa orang yang suci atau murni hatinya akan berbahagia. Mengapa mereka berbahagia? Karena mereka akan melihat Allah. Allah adalah terang, melihat Allah artinya melihat terang. Jadi orang yang murni hatinya akan melihat terang.
Apakah hati yang murni itu? Menurut kamus besar bahasa Indonesia, murni artinya tidak bercampur dengan unsur yang lain. Jadi Hati yang murni adalah hati yang hanya memiliki satu sasaran dan keinginan, yaitu Allah saja. Jika kita menginginkan Allah, tapi juga menginginkan kesuksesan, berkat, kuasa, dll; Ini artinya dalam hati kita bukan hanya ada unsur Allah, melainkan unsur Allah bercampur dengan hal-hal lainnya.
Jika kita mengasihi Allah, tapi juga mengasihi hal-hal lainnya, ini artinya bercampur, tidak murni. Hati yang murni hanya mengasihi Allah saja, menginginkan Allah saja, dan tidak ada yang lain, itulah hati yang murni.
Jika hati tidak murni, maka kita tidak akan melihat terang. Semuanya gelap dan tidak jelas bagi kita. Mendengar suara Allah tidak jelas, memahami kehendak Allah tidak jelas, Melihat jalan-jalan Allah tidak jelas.
Kedua mata kita bisa melihat, namun jika kita ingin melihat dua benda sekaligus dengan kedua mata, maka pandangan kita akan menjadi kabur dan tidak jelas. Jika ingin melihat terang, pertama-tama kita harus membereskan hati kita. Semua hal yang bukan Allah harus disingkirkan, sehingga hanya Allah yang ada dalam hati kita.
“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” (Mazmur 73:25-26)
Baca juga: Terang