DAYA PEMBEDA

Wahyu 3:17, “Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.

Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa hanya ada dua sumber dan dua pilihan di alam semesta ini, yaitu pohon hayat atau pohon pengetahuan, Kristus atau Iblis. Semua yang tidak bersumber dari pohon hayat, pasti bersumber dari pohon pengetahuan. Semua yang bukan Kristus, pasti Iblis. Secara teori, semua orang Kristen mungkin mengerti hal ini, namun dalam praktek, sayangnya tidak.

Banyak orang Kristen tidak bisa membedakan antara “rasa” pohon hayat dengan “rasa” pohon pengetahuan, rasa Kristus dan bukan Kristus, rasa hayat dan rasa maut. Itu sebabnya banyak yang tertipu untuk makan buah dari pohon pengetahuan, tapi merasa itu adalah pohon hayat.

Dalam Wahyu 3, Tuhan mengoreksi jemaat di Laodikia, karena mereka “merasa” sudah kaya secara rohani, kaya akan Kristus. Namun sesungguhnya mereka melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang. Dan tragisnya, mereka tidak tahu akan hal itu. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki daya pembeda yang baik.

Mereka merasa kaya akan Kristus, namun Tuhan berkata mereka melarat, malang, dan miskin, ini kemiskinan yang sangat parah. Mereka merasa selama ini mereka banyak melihat terang, menerima wahyu ilahi, mendengar suara Tuhan, namun Tuhan berkata mereka buta. Mereka merasa telah memakai jubah kebenaran, tapi Tuhan berkata mereka telanjang. Mereka tidak mengenakan Kristus sebagai pakaian kebenaran mereka. Mereka memakai pakaian kebenaran mereka sendiri, hasil usaha mereka untuk hidup benar. Pakaian itu tidak dikenal dan tidak terhitung oleh Allah.

Dalam perkara rohani, memiliki daya pembeda itu sangat penting. Bila tidak, kita akan mengalami apa yang dialami jemaat Laodikia. Merasa sudah kaya akan Kristus, ternyata miskin parah. Merasa hatinya lembut dan tertuju kepada Tuhan sehingga matanya dapat melihat Tuhan dan kebenaran-Nya, ternyata hatinya keras dan matanya buta. Merasa sudah memakai pakaian kebenaran, ternyata masih telanjang.

Kita perlu mohon belas kasihan Tuhan, agar Dia memberikan daya pembeda yang baik dalam diri kita, sehingga kita dapat membedakan pohon hayat dari pohon pengetahuan. Bisa membedakan Kristus dari yang bukan Kristus. Sekali pun mirip sekali dengan Kristus, namun kita bisa membedakannya.

Doa: O Tuhan Yesus, belas kasihanilah kami, berikanlah daya pembeda yang tajam dalam diri kami, agar kami dapat membedakan yang mana hayat dan yang mana kematian, sehingga kami hanya menerima hayat ke dalam kami. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*