2 Korintus 3:6, “Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.“
Yohanes 5:39-40, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.“
Sebetulnya, pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat adalah pohon maut, Tapi pohon ini tidak disebut pohon maut, melainkan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Ini menunjukkan bahwa kematian tidak hanya ada di belakang kejahatan, tapi juga di belakang pengetahuan dan kebaikan.
Pohon pengetahuan menandakan segala hal yang di luar Allah dan Kristus, termasuk hal-hal yang baik, hal-hal kitab suci, hal-hal agama. Entah hal-hal itu baik atau jahat, asal bukan diri Allah sendiri, itu dapat diperalat oleh Satan untuk mendatangkan kematian. Jadi hal-hal yang di luar Allah dan Kristus terbagi dalam tiga kategori: pengetahuan, baik, dan jahat. Ketiganya dapat mendatangkan kematian.
Salah satu contoh, Alkitab adalah baik dan bermanfaat. Tapi Alkitab bukanlah Kristus itu sendiri. Dalam Yohanes 5:39-40, Yesus berkata, Alkitab memberi kesaksian tentang Kristus, tentang diri-Nya, supaya ketika orang membaca Alkitab, mereka melihat Kristus, dibawa kepada Kristus, dan menerima Kristus sebagai hayat, supaya mereka hidup. Alkitab akan hanya akan mendatangkan kehidupan jika terhubung dengan Kristus. Pisahkan Alkitab dari Kristus, maka Alkitab akan dipakai Iblis untuk mendatangkan kematian.
Itulah yang terjadi terhadap orang-orang Yahudi. Mereka mengira dengan menyelidiki kitab suci mereka akan mendapat hidup kekal (hayat). Tapi Yesus berkata bahwa hayat tidak ada dalam kitab suci, hayat ada di dalam Yesus. Kitab suci memberi kesaksian tentang Yesus supaya mereka datang kepada Yesus untuk mendapatkan hayat. Tapi mereka memisahkan kitab suci dari Yesus, maka kitab suci dipakai Satan untuk mendatangkan kematian. Pada akhirnya, orang-orang Yahudi justru memakai Kitab Suci untuk mendakwa dan menyalibkan Yesus.
Yohanes 19:6-7, “Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: “Salibkan Dia, salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka: “Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.” Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: “Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.“
Ketika membaca Alkitab, seharusnya kita melihat Kristus, dibawa kepada Kristus, dan menerima Kristus sebagai hayat. Jika tidak, itu justru akan mendatangkan kematian bagi kita.
Doa: O Tuhan Yesus, O Tuhan Yesus, biarlah kami melihat Engkau dan menerima Engkau sebagai hayat ketika kami membaca Alkitab. Amin!