Roma 8:16, “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.“
Ketika kita percaya dan menerima Kristus, maka Kristus sebagai Roh pemberi hayat itu masuk ke dalam roh kita, lalu tinggal di sana dan berbaur dengan roh kita selama-lamanya (Yoh. 14:16-17). Itulah sebabnya Dia disebut Imanuel, Allah beserta kita atau Allah bersama kita.
Hayat Allah ada di dalam Kristus (Roh itu), dan Roh itu ada di dalam roh kita. Pada mulanya hayat ilahi hanya ada di dalam Roh itu. Namun karena Roh itu ada di dalam kita dan berbaur dengan roh kita, maka hayat ilahi ada di dalam roh kita juga. Hayat ilahi tidak ada dalam pemikiran, pandangan, atau opini insani kita, melainkan di dalam roh insani kita.
Untuk menyalurkan hayat, kita perlu membebaskan roh, karena hayat ilahi ada di dalam roh kita. Jika roh tidak dibebaskan maka hayat ilahi tidak ada jalan untuk disalurkan. Untuk membebaskan roh, kita perlu menyangkali jiwa (khususnya pikiran), karena jiwa menutupi roh. Jika kita menyangkali pekerjaan pikiran dan menaruh pikiran dalam roh, maka roh dibebaskan. Dan jika roh dibebaskan, maka hayat menemukan jalan untuk disalurkan.
Roma 8:6 (AYT), “Menaruh pikiran pada daging adalah maut, tetapi menaruh pikiran pada Roh adalah hidup (hayat) dan damai sejahtera.“
Doa: Tuhan Yesus, kami menyangkali pikiran dan membebaskan roh agar hayat ilahi tersalur kepada orang lain. Amin!