Kejadian 43:30-31 Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu merindukan adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar, lalu menangis di situ. Sesudah itu dibasuhnyalah mukanya dan ia tampil ke luar. Ia menahan hatinya dan berkata: “Hidangkanlah makanan.”
Emosi adalah bagian dari jiwa yang kedudukannya berada di bawah pikiran dan tekad. Dengan kata lain, emosi seharusnya berada di bawah pengendalian tekad dan pikiran. Kita sering berkata bahwa kita tidak seharusnya melakukan sesuatu menurut emosi kita. Ini berarti kita tidak seharusnya takluk kepada emosi kita, sebaliknya emosilah yang seharusnya tunduk pada pengaturan pikiran yang jernih dan tekad yang tepat. Jika emosi dibiarkan menjadi kepala dan mengatur segala sesuatu, kehidupan kita akan menjadi tidak stabil. Jika bersukacita, segera membubung sampai langit tingkat ketiga, dan ingin hidup seribu tahun lagi. Tetapi ketika sedih, terbenam sampai ke bawah bumi, dan tidak ingin hidup lebih lama lagi.
Baik dalam Alkitab atau dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat bahwa orang yang tepat adalah orang yang emosinya berada di bawah pengendalian tekad dan pikirannya. Semakin emosinya terkendali, semakin tepat orangnya. Yusuf adalah contoh orang yang tepat. Ketika ia melihat adiknya setelah terpisah selama belasan tahun, ia sangat terharu, tapi ia dapat mengendalikan emosinya. Ia tidak mengumbar tangisannya di depan orang banyak, ia mencari tempat yang sunyi untuk menangis dulu. Setelah selesai menangis, ia membasuh mukanya, dan baru tampil di depan umum lagi. Inilah contoh emosi yang kedudukannya berada di bawah pengendalian pikiran dan tekad.
Doa: O Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah memberitahu kami bahwa kedudukan emosi adalah di bawah pengendalian pikiran dan tekad. Ampuni kalau selama ini kami sering membiarkan emosi yang memimpin hidup kami sehingga hidup kami tanpa arah dan tujuan, sering nabrak sana dan nabrak sini. Sejak hari ini, kami akan menempatkan emosi kami di bawah pengendalian pikiran dan tekad, sehingga kami menjadi orang yang tepat. Amin!