HATI YANG TERANG

Matius 6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik (single), teranglah seluruh tubuhmu;

Jika mata kita baik, teranglah seluruh tubuh. Dari konteksnya, ini sedang berbicara soal hati. Dan kata “baik” di sini, terjemahan bahasa Inggrisnya adalah “single” yang artinya tunggal. Jadi terjemahan yang lebih tepat adalah: Jika penglihatanmu tunggal (tidak bercabang), teranglah seluruh hatimu. Jika ingin hati kita terang, penglihatannya harus tunggal, tidak boleh bercabang. Hari ini, tidak banyak orang Kristen yang batinnya terang. Hal itu dikarenakan masih banyaknya percampuran dalam hati mereka. Hati mereka tertuju kepada Allah, tetapi juga tertuju kepada yang lain. Penglihatan hatinya bercabang, tidak tunggal, karena itu mereka hidup dalam kegelapan.

Coba cek hati kita melalui contoh kasus ini: Jika kita memberitakan Injil dan ada 2 orang menerima keselamatan, lalu ada orang lain memberitakan Injil dan ada 20 orang diselamatkan. Bagaimana perasaan kita? Jika kita merasa tidak nyaman, itu membuktikan bahwa hati kita tidak murni.

Contoh lain: Misalnya, kita sedang dalam proses pembelian tanah untuk pembangunan gereja, lalu ada 1 gereja yang terbeban untuk membantu pembangunan beberapa gereja. Gereja-gereja lain menerima bantuan 80.000 dolar, dan gereja kita menerima bantuan hanya 8.000 dolar. Bagaimana perasaan kita? Gembira atau marah? Mungkin kita akan marah. Coba kita balik situasinya sekarang: Gereja yang ingin membantu itu hanya memiliki 8.000 dolar, dan semuanya diserahkan kepada gereja kita, tidak 1 dolar pun diberikan kepada gereja lain. Bagaimana perasaan kita? Pasti kita akan bersorak-sorai dan memuji Tuhan bukan? Perhatikan, padahal yang diterima sama-sama 8.000 dolar, tetapi reaksi kita sama sekali berbeda.

Hal-hal ini sepertinya sepele, tapi membuktikan kepada kita betapa menyimpang dan rumitnya hati kita. Hati kita seringkali bercabang, tidak tunggal. Tertuju kepada Allah, tetapi juga tertuju kepada yang lain. Menginginkan Allah, tetapi juga menginginkan yang lain. Jika hati kita tertuju kepada banyak hal, misalnya, pagi hari tertuju kepada keuntungan, siang hari tertuju kepada kedudukan, di waktu lain tertuju kepada pujian manusia, dan seterusnya. Bagaimana mungkin hati yang sedemikian kompleks bisa mendapat terang? Kita harus menanggulangi hati agar tidak bercabang, hanya tertuju kepada Allah saja, sehingga seluruh hidup kita menjadi terang dan kita bisa berdoa.

Doa: O Tuhan Yesus, kami tidak mau memiliki hati yang bercabang. Kami mau mengarahkan hati hanya kepada-Mu saja ya Tuhan, sehingga kami beroleh terang dan bisa berdoa dengan baik. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*