1 Timotius 6:20-21, “Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!“
Gereja dimulai dengan sekelompok orang yang menerima Kristus dan mengambil Kristus sebagai hayat mereka. Namun selanjutnya, Iblis dengan tipu muslihatnya, memanfaatkan hal-hal yang baik dan rohani untuk menghalangi dan mengalihkan umat dari Kristus sendiri, khususnya dalam hal ajaran dan karunia.
Dalam kitab 1 Timotius, Paulus menunjukkan bahwa pelbagai ajaran adalah benih dan sumber kemunduran, kemerosotan, dan kerusakan gereja. Lalu dalam satu Korintus, rasul menunjukkan bahwa karunia-karunia rohani menjadi penyebab dari perpecahan.
Ajaran-ajaran dan karunia-karunia adalah baik, namun ajaran tidak boleh bagi ajaran, dan karunia tidak boleh bagi karunia. Semua ajaran dan karunia harus bagi Kristus. Ajaran-ajaran dan karunia-karunia seharusnya hanya dipakai sebagai sarana untuk menyampaikan Kristus dan tidak boleh hanya sebagai ajaran dan karunia. Jika tidak demikian, maka Iblis, dengan tipu muslihatnya akan memanfaatkan ajaran-ajaran dan karunia-karunia untuk menjadi pengganti Kristus, sehingga tanpa sadar, orang-orang akan diselewengkan dari Kristus kepada ajaran dan karunia.
Kita harus melihat bahwa hidup dalam jiwa dan berhubungan dengan agama adalah masalah yang sangat serius. Jika kita menangkap visi yang jelas dari Tuhan, maka kita akan melihat, bahwa Iblis telah menyelewengkan kita dari menikmati Kristus sebagai pohon hayat kepada ajaran agama, karunia, bahkan kitab suci. Sehingga kita mungkin bertumbuh dalam kebaikan, dalam karunia, dalam pengetahuan Alkitab dan doktrin, namun tidak bertumbuh dalam hayat ilahi karena tidak menikmati Kristus sebagai pohon hayat.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk tidak diselewengkan dari Engkau kepada ajaran, karunia, atau kitab suci. Semuanya itu harus membawa kami kepada Engkau karena Engkaulah hidup kekal itu. Tolong kami untuk terus menikmati Engkau sebagai pohon hayat, agar kami menerima hidup kekal, dan tidak diselewengkan dengan yang lainnya. Amin!
