BAYI HANYA DAPAT MINUM SUSU

I Korintus 3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.

Walaupun jemaat di Korintus kaya dalam segala macam pengetahuan, perkataan, dan karunia, namun mereka tidak bisa menerima makanan keras, hanya bisa minum susu; dulu, sebelum memiliki pelbagai pengetahuan, perkataan, dan karunia belum bisa menerima makanan keras, sekarang pun setelah memiliki segala macam pengetahuan, perkataan, dan karunia masih belum bisa menerimanya. Artinya orang bisa bertumbuh dalam pelbagai pengetahuan, perkataan, dan karunia, namun hayat rohaninya tetap sama, tidak bertumbuh sama sekali. Dulu bayi, sekarang pun bayi.

Susu adalah makanan yang diproduksi seorang ibu melalui makanan-makanan yang ia makan dan cerna ke dalam tubuhnya. Ini menunjukkan bahwa orang Kristen karnal atau bayi, tidak dapat bersekutu dengan Allah dan menerima pembicaraan Allah dalam intuisinya sendiri. Ia membutuhkan orang Kristen lain yang lebih dewasa, yang intuisinya telah terlatih untuk bersekutu dengan Allah dan menerima wahyu ilahi dalam intuisinya, serta mengolahnya menjadi susu rohani untuk diberikan kepadanya.

Minum susu artinya tak dapat bersekutu dengan Allah dan menerima wahyu Allah secara langsung dalam intuisi roh, selalu membutuhkan perantara orang lain. Itulah bayi rohani! Jika kita “selalu” memerlukan bantuan orang lain agar bisa merasakan hadirat Allah, itu menunjukkan kita masih memerlukan susu. Jika kita perlu selalu mendengar nubuatan dari orang lain untuk menerima “pesan Tuhan”, artinya kita masih memerlukan susu. Jika kita hanya dapat mengenal Allah lewat “pengenalan” orang lain, maka kita masih memerlukan susu.

Walaupun kita mempunyai banyak gagasan, namun jika tak dapat bergaul dengan Allah dan mengetahui perkara-perkara Allah dengan intuisi roh secara lansung, semua itu tidak berguna. Orang Kristen di Korintus kaya dalam pengetahuan, perkataan, dan karunia, tapi roh mereka paling statis, tidak ada kemajuan. Itulah sebabnya gereja di Korintus disebut gereja yang karnal, duniawi, kedagingan, karena segala yang mereka miliki hanya berada dalam jiwa, dan bukan roh. Mereka tidak dapat bersekutu dengan Allah dan menerima pembicaraan Allah secara langsung dalam intuisi roh mereka.

Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk bertumbuh secara rohani, agar kami dapat mengenal Engkau dan perkara-perkara rohani secara langsung lewat intuisi roh kami. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*