Kejadian 2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. 2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu.”
Allah menempatkan manusia dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu, artinya untuk bekerja. Saya pikir, perintah pertama yang Allah sampaikan seharusnya adalah perihal pekerjaan itu. Apa detail pekerjaannya, bagaimana mengerjakannya, dlsb., intinya perihal pekerjaan. Namun, perintah yang diberikan Allah kepada manusia bukanlah perihal pekerjaan, malah justru perihal makan; detail-detail soal makan: apa yang boleh dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan. Jangan sampai manusia salah makan!
Artinya Allah menghendaki manusia makan dulu baru bekerja. Bekerja adalah hasil daripada makan. Kita hanya bisa bekerja jika kita makan. Jika tidak makan, kita tidak dapat bekerja. Allah menghendaki manusia makan untuk bekerja, dan bukan bekerja untuk makan. Namun, setelah kejatuhan, pola ini terbalik. Dosa merusak pola yang telah Allah tetapkan. Sekarang manusia bekerja untuk makan, bukan makan untuk bekerja.
Karena kejatuhan, manusia harus bekerja dengan bersusah payah untuk mencari rezeki (makan) sepanjang umur hidupnya. Jadi karena salah makan, manusia tidak lagi makan untuk bekerja, tapi bekerja untuk makan. Itu sebabnya, jika orang ditanya untuk apa dia bekerja, orang akan menjawab, “untuk mencari sesuap nasi,” atau “untuk mencari makan.” Manusia bekerja untuk makan.
Setelah menerima Kristus ke dalam kita (makan Kristus atau pohon hayat), seharusnya kita dikembalikan kepada pola yang semula. Kita makan untuk bekerja, dan bukan bekerja untuk makan. Sepanjang tidak salah makan, pola ini yang akan terjadi dalam hidup kita, yaitu kita makan untuk bekerja, dan bukan bekerja untuk makan! Jika Anda masih bekerja untuk makan, mungkin Anda telah mengulangi kesalahan Adam, yaitu salah makan! Anda bukan makan “hayat”, tapi makan “pengetahuan”. Jika setiap hari Anda tidak salah makan, maka Anda akan makan untuk bekerja, dan bekerja untuk Tuhan dan demi Tuhan. Amin!
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami agar tidak salah makan. Kami pastikan makan dan minum Tuhan setiap hari, agar kami bisa pergi bekerja untuk memuliakan Tuhan. Amin!